Pemain akademi U-16 Leganes, Syukran Arabia Samual, memetik pengalaman berharga selama satu bulan berada di Indonesia.
Banyak agenda yang diikuti oleh pemain asal Cibinong, Kabupaten Bogor, tersebut.
Seketika tiba di Tanah Air pada awal Desember 2018, Syukran langsung dipercaya masuk ke dalam skuat tim pelajar U-15 Indonesia bentukan Kemenpora.
Ia bersama rekan-rekannya sukses merebut peringkat kedua terbaik di ajang Bali International Football Championship (IFC) U-15 2018.
Setelah turnamen tersebut, Syukran kembali berlatih untuk menjaga kondisi fisiknya sebelum meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan akademi Leganes.
Salah satu cara pemain berusia 15 tahun itu bergabung dengan tim Persija Jakarta Barat di Piala Soeratin U-15.
“Pasti ada ilmu yang saya bawa ke sana agar saya bisa lebih baik lagi dan merebut posisi saya kembali di sana. Saya di sini bukan hanya liburan tetapi juga mengasah kemampuan saya,” kata Syukran.
(Baca Juga: Media Asing Sorot Transfer Persija, dari Kedatangan Bruno Matos Hingga Calon Bek Asing)
Gabung Persija, Harga Pasar Bruno Matos Turun Nyaris Rp 1 Miliar https://t.co/yJksEQg2WR
— BolaSport.com (@BolaSportcom) January 6, 2019
Selain mendapatkan ilmu, banyak pengalaman berharga yang juga dirasakan oleh Syukran.
Pemain yang berkeinginan membela Persebaya Surabaya itu sangat senang dipercaya menjadi kapten tim di tim U-15 Pelajar Indonesia dan Persija Jakarta Barat.
“Menjadi kapten tim membuat saya sangat bangga untuk diri pribadi dan juga di dalam hari. Saya juga berkeinginan bisa bermain untuk timnas Indonesia,” kata Syukran.
Pesepakbola berposisi bek tengah itu juga mengatakan bahwa pemain-pemain muda di Indonesia tidak kalah jauh dari Spanyol.
Ia yakin anak-anak muda di Indonesia ke depannya bisa bersaing dengan pesepakbola-pesepakbola di luar negeri terutama Eropa.
Syukran juga memberikan contoh perbedaan permainan anak-anak muda Indonesia dengan Spanyol.
Kalau di Spanyol, para pemain mudanya diberikan menu latihan lebih ke arah teknik dan taktik.
“Mungkin kalau perbedaan sih lebih di daya tahan tubuh ya karena kalau di Indonesia kan fisiknya di utamakan kan. Kalau di Spanyol lebih diutamakan teknik dan taktik,” kata Syukran.
“Kalau dari skill pemain Indonesia juga bisa bersaing di Negeri Matador (Spanyol),” kata Syukran.
Syukran rencananya akan kembali ke akademi Leganes pada Senin (7/1/2019).
Ia tidak sendiri ke Spanyol, namun bersama dengan rekannya asal Surabaya, Jawa Timur, Andrian Rudianto.
Sebelum kembali ke Spanyol, Syukran mendapatkan dua pesan dari pelatih Persija Jakarta Barat, Rusmana.
Pesan itu diharapkan bisa membuat Syukran lebih baik lagi di akademi Leganes.
Rusmana juga mengatakan selama di Persija Jakarta Barat, Syukran merupakan pemain lugas dan efektif.
Syukran dinilai juga bisa memberikan motivasi kepada teman-temannya untuk bertanding.
“Pesan dari saya mungkin hanya 2 hal. Pertama dia harus memahami kondisi posisi dia, saat dia internship, saat untuk kontrol ke passingnya.
Terus yang kedua dia harus menahan kondisi, terkadang dia itu emosional, ini yang harus dia perhatikan dan harus bersabar,” kata Rusmana.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar