Menduduki peringkat pertama dunia menjadi sesuatu yang berharga bagi pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, karena dia meraihnya dengan susah payah.
Kento Momota mengalami pasang surut dalam karier bulu tangkisnya.
Sukses mengantar Jepang meraih trofi Piala Thomas untuk pertama kalinya pada 2014, Momota menjadi pebulu tangkis Jepang pertama yang merebut medali pada Kejuaraan Dunia 2015 (medali perunggu).
Dia juga menang pada Singapore Open 2015 dan final superseries 2015 dan mencapai peringkat kedua dunia.
Namun, dia terlibat kasus perjudian kasino ilegal di Tokyo bersama rekan satu timnya, Kenichi Tago
Meskipun sudah meminta maaf, Momota mendapat sanksi tidak boleh bertanding sejak April 2016 dan gagal tampil pada Olimpiade Rio 2016.
Pemain berusia 24 tahun itu menjalani hukuman larangan bertanding selama 15 bulan dari awal April 2016 hingga Juli 2017.
Ketika Momota kembali, itu bukan di level tertinggi. Turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia BWF di Glasgow dan All England Open 2018 tidak bisa dia ikuti.
Sebaliknya, Momota secara sadar berpartisipasi dalam turnamen tingkat bawah yakni antara turnamen level Grand Prix dan International Challenge/Series, dalam upaya meraih kembali tingkat kebugarannya dan juga mendapat latihan pertandingan yang sangat dia dibutuhkan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badzine.net |
Komentar