BOLASPORT.COM – Persija, Persib, Arema FC, Borneo FC, dan Madura United memiliki pelatih baru pada musim 2019 saat menghadapi Liga 1 dan kompetisi yang lain.
Namun yang menarik, pelatih anyar Persija, Persib, Arema, Borneo FC, dan Madura United pada 2019 punya sejumlah kesamaan.
Namun, kesamaan itu bukan hal yang identik, tetapi sama dalam hal berbau reuni, momen penting, maupun CLBK (cinta lama bersemi kembali).
Dari Persija, meski belum mengumumkan Ivan Venkov Kolev jadi arsitek baru mereka, tetapi peluang itu sangat besar.
(Baca juga: Penerus Rohit Chand di Persija Adalah Gelandang yang Hanya Main 8 Kali pada 2018)
Jika akhirnya Ivan Kolev diperkenalkan sebagai suksesor Stefano Cugurra atau Teco, maka pria asal Bulgaria itu mengulang momen penting karier kepelatihannya di Indonesia.
Sebab, Kolev pertama kali meninggalkan negerinya di Eropa dan melajutkan karier di Asia menuju Indonesia.
Persija Jakarta pun yang pertama kali dilatihnya untuk tim di luar Bulgaria dan itu terjadi pada musim 1999-2000.
Artinya jika kembali ke Persija pada musim 2019, Kolev kembali ke Persija setelah 20 tahun debutnya di Indonesia.
(Baca juga: Sempat Ditolak Persib, Striker Ini Sukses Rebut Trofi Pertama Musim 2019)
Lalu untuk seteru utama Persija, Persib Bandung yang mendepak Mario Gomez dan memilih Miljan Radovic, dua pihak ini seolah reuni dengan tanggung jawab beda.
Miljan pertama kali menjejakkan kaki di Asia dan memulai karier baru jauh dari negeri asalnya Montenegro, saat gabung Persib.
Namun pada musim 2011-2012 itu, pria yang kini berusia 43 tahun itu berlaku sebagai pemain.
Dia adalah gelandang Maung Bandung yang satu setengah musim mengabdi untuk jadi idola bobotoh.
Kini pada 2019, Miljan yang datang sejak akhir 2018 dan jadi Direktur Teknik Persib, menduduki jabatan krusial alias kursi panas.
(Baca juga: Genap 52 Tahun Bulan Depan, Kazu Miura Perpanjang Kontrak dan Tetap Berkarier di Sepak Bola Pro)
Sebab, dia mendapatkan mandat menjadi arsirek Persib setelah dua tahun sebelumnya resmi lulus sebagai pelatih berlisensi A UEFA.
Melatih Persib, Miljan mendapatkan pekerjaan yang tak ringan.
Sebab, dia harus menghadapi target yang tak hanya jadi absolut milik manajemen klubnya, tetapi juga sasaran yang bakal selalu ditagih fan fanatik Maung Bandung, bobotoh.
(Baca juga: Kebijakan Aneh Liga Indonesia Juga Berlaku Bagi Empat Negara Peserta Piala Asia 2019)
Sementara itu, Arema FC kembali reuni dengan Milomir Seslija, pelatih jago strategi asal Bosnia.
Milo, sapaan Seslija, pertama kali memulai karier di luar Eropa dengan menangani Arema Indonesia pada 2011.
Klub ini adalah Arema versi Liga Premier Indonesia atau kompetisi resmi PSSI saat terjadi dualism dan yang satu adalah Indonesia Super League (ISL).
Namun bersama Arema versi LPI, Milo tak bertahan lama.
Hanya saja, Milo kembali ke Bumi Malang pada 2016 dan menangani Arema Cronus (nama lama Arema FC).
(Baca juga: Antar Timnas Vietnam Juarai Piala AFF 2018, Kiper Kelahiran Rusia Ini Gabung Klub Elite Liga Thailand)
Pada musim itu, Milo cukup berprestasi dengan membawa Arema menjuarai Bali Island Cup dan Piala Bhayangkara serta turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC) A.
Setelah pada 2017 dan 2018 sempat menangani Persiba Balikpapan serta Madura United FC, Milo akan menjadi arsitek Arema FC untuk 2019.
(Baca juga: Ada Modus Baru, Federasi Sepak Bola Malaysia Hati-hati soal Menaturalisasi Pemain Asing)
Milo pun akan reuni dengan Arema FC plus sejumlah pemain asuhannya pada tiga tahun lalu seperti Johan Alfarizie, Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Sunarto, dan sang kapten Hamka Hamzah.
Sedangkan dari tanah Kalimantan Timur tepatnya Samarinda, Borneo FC dengan gaya Eropa akan ditangani Fabio Lopez.
Meski sedikit beda dengan Kolev, Miljan, maupun Milo, pelatih asal Italia itu akhirnya mendapatkam kembali karier terkait momen penting.
(Baca juga: Kata-kata Miljan Radovic yang Layak Dicermati Pasca-resmi Jadi Pelatih Baru Persib)
Fabio Lopez kembali ke Indonesia, setelah sempat menjadi arsitek PSMS Medan pada LPI 2011-2012.
Namun, Lopez bersama PSMS pada saat itu kurang greget karena dualism klub maupun kompetisi.
Kini, Lopez bersama klub dengan basis suporter lumayan dengan keuangan sehat plus ambis sang pemiliknya, Nabil Husein.
Artinya, tantangan Lopez musim 2019 jauh berbeda dengan sebelumnya kala menangani PSMS.
Madura United juga memiliki pelatih baru dan yang sama dengan keempat pelatih sebelumnya adalah kembalinya pria asal Serbia, Dejan Antonic ke ’habitat’ lamanya.
Ya, Madura United adalah nama baru dari Pelita Bandung Raya yang pindah ke Pulau Garam.
(Baca juga: Tak Lagi Pakai Jasa Ryuji Utomo, Klub Thailand Ini Rekrut Eks Pemain Potensial Arsenal)
Pada ISL 2014, PBR mampu dibawa Dejan sampai semifinal dengan materi mayoritas pemain muda yang minim pengalaman tetapi tinggi semangat.
Madura United yang markasnya antara Pemakasan atau Bangkalan, kota yang tak jauh dari Surabaya juga mengingatkan pada momen penting hidup Dejan.
(Baca juga: Eks Pemain Blackburn Rovers Berpeluang Bekerja Sama dengan Saddil Ramdani untuk Klub Malaysia)
Sebab, eks gelandang timnas U-20 Yugoslavia saat menjuarai Piala Dunia Junior 1987 ini saat aktif main memulai kariernya di Surabaya.
Dejan adalah rombongan pertama pemain asing Persebaya pada Liga Indonesia.
(Baca juga: Gosip Memalukan Menerpa Calon Kuat Pelatih Timnas Singapura yang Pernah Buat Kejutan di Jakarta)
Kala itu, Dejan datang bersama pelatih Sasho Kostov (Bulgaria) dan dua pemain asing lain, Plamen Kazakov (Bulgaria) dan Nadoveza Branko (Yugoslavia) lalu disusul Nedyo Ivanov Nedev (Bulgaria).
Bahkan, Dejan juga menemukan pujaan hatinya di Surabaya.
Istri Dejan yang bernama Venna Tikoalu adalah wanita asal Surabaya dan kini sudah dikaruniai satu putra, Stefan Antonic.
(Baca juga: Operator Liga Malaysia Mulai Tak Sabar, 24 Klub Dapat Peringatan Keras)
(Baca juga: Eks Pemain Queens Park Rangers Gantikan Ilham Udin Armaiyn di Selangor FA)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar