Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Nitya Krishinda Maheswari yang Belum Bisa Tinggalkan Pelatnas

By Delia Mustikasari - Rabu, 9 Januari 2019 | 15:51 WIB
    Pebulu tangkis ganda putri nasional, Nitya Krishinda Maheswari, berpose setelah mengikuti upacara untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016).
PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET
Pebulu tangkis ganda putri nasional, Nitya Krishinda Maheswari, berpose setelah mengikuti upacara untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016).

Setelah tidak lagi menjadi pemain, Nitya Krishinda Maheswari punya kegiatan baru di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur dengan menjadi pendamping pelatih kepala ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian dan Chafidz Yusuf (asisten pelatih).

Peraih medali emas Asian Games Incheon 2014 bersama Greysia Polii ini sudah mulai terlihat membantu melatih para pemain pelapis di skuat tim utama ganda putri.

Peran baru itu dijalani perempuan berusia 30 tahun tersebut setelah dia memutuskan tidak akan lagi berkompetisi alias gantung raket.

"Tetapi, saya pikir ada hal yang bisa saya bagi, hal apa pun dalam bentuk sharing atau program latihan yang pernah saya dapat bisa diterapkan dengan cara begini, begitu. Sebetulnya lebih ke sharing sih, bukannya menggurui," kata Nitya seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Saat mencoba sebagai bagian dari kepelatihan di Cipayung, Nitya merasakan tanggung jawabnya yang sudah berbeda.

"Kalau jadi pemain itu tanggung jawabnya misalnya telat bangun pagi atau telat latihan. Sebagai pelatih bukan berarti tidak ada tanggung jawab, malah lebih besar tanggung jawabnya karena membimbing atlet untuk jadi lebih baik itu tidak gampang," ucap Nitya.

"Walaupun baru merasakan, jadi tahu, oh begini toh rasanya jadi koh Didi (panggilan akrab Eng Hian)," aku putri dari mantan pesepak bola nasional, Panus Korwa itu.

Nitya mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan atlet mendapat program dan hanya berjalan begitu saja. Tetapi, pelatih juga harus melihat secara detail apakah gerakan atlet benar

"Dulu nggak kepikiran jadi pelatih, mikirnya saya sebagai atlet ya all out, latihan yang benar dan kasih prestasi semampu saya. Kemarin ada waktu kosong setelah cedera, saya kepikiran, apa enak ya nggak ada kegiatan lagi?"


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Badminton Indonesia
REKOMENDASI HARI INI

Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Man City dan Arsenal Ternoda, Liverpool Selamat dari Neraka

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
Klub
D
P
1
Barcelona
11
30
2
Real Madrid
11
24
3
Villarreal
11
21
4
Atlético Madrid
11
20
5
Mallorca
12
19
6
Athletic Club
11
18
7
Real Betis
11
18
8
Osasuna
11
18
9
Rayo Vallecano
11
16
10
Sevilla
11
15
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X