"Tetapi, di sisi lain saya masih tidak bisa meninggalkan bulu tangkis. Dengan adanya tawaran dari koh Didi seperti ini, oh saya jadi bisa memberi untuk PBSI, untuk negara, dalam konteks berbeda, namun di bidang yang sama," ujar Nitya.
Baca juga:
- Nitya Krishinda Akui Kini Lebih Paham Peran Pelatih
- Motivasi Nitya Krishinda Jadi Asisten Pelatih Ganda Putri
Menurut Nitya, tantangan terbesar di tim ganda putri tidak terlalu berat karena bertanggung jawab dalam latihan dan mengikuti pertandingan
"Tetapi, mereka agak kurang dari segi tanggung jawab ke diri sendiri. Ini sangat luas seperti bangun pagi, dari hal-hal kecil. Misalnya telat latihan, dari sini sudah mulai kelihatan," ucap Nitya.
"Soal kemauan. Semua atlet pasti punya kemauan untuk juara. Tetapi, bisa terlihat mana yang cuma mau doang, mana yang mau dan benar-benar mau menjalankan," ujar Nitya.
Dalam menjalankan tugasnya, Nitya sering berkonsultasi dengan Eng Hian yang sudah mengenal kepribadian dan juga pernah menjadi pelatihnya dan belum menemukan hambatan berarti.
"Masih baru banget ya, jadi saya belum bisa menilai apa-apa. Saya nggak mau terlalu membatasi diri dan bikin gap bahwa saya bukan pemain lagi, nanti gimana gimana. Malah nanti anak-anaknya tidak nyaman ke saya. Pasti ada batasan, tetapi nggak terlalu kelihatan," aku Nitya.
Jika diminta mendampingi pemain bertanding di lapangan, Nitya mengaku siap menjalaninya.
"Kalau diminta, ya saya mengikuti. Tanggungjawab saya kan sudah beda, mungkin itu jadi tantangan buat saya. Dulu saya yang dikasih tahu, sekarang sudah punya pengalaman bagaimana sih suasana di pertandingan," kata Nitya.
Setelah mengalami cedera lutut cukup berat pada 2016, Nitya Krishinda Maheswati sempat berkompetisi pada turnamen internasional di 2018.
Namun, Nitya tidak lagi berpasangan dengan Greysia. Dia bertandem Yulfira Barkah dan Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Duet Nitya bersama Yulfira maupun Ketut tidak berjalan lama setelah Nitya kembali mendapat cedera saat mengikuti turnamen Thailand Open 2018 yang membuat dia harus naik meja operasi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar