Meski berada dalam ancaman, Barcelona bersikap tenang karena menganggap situasi mereka aman.
Federasi hanya akan menerima komplain maksimal 24 jam setelah kejadian di pertandingan bersangkutan, atau tepatnya sudah kedaluwarsa pada 11 Januari.
Presiden Levante, Quico Catalan, baru mengajukan protes resmi pada Jumat (18/1/2019).
"Apapun yang terjadi di lapangan, Levante akan membawa situasi ini kepada federasi. Kami merasa sudah punya bukti hukum yang cukup," katanya, dikutip BolaSport.com dari AS.
Baca juga: Juara Paruh Musim, Barcelona 62 Persen Berpeluang Menangi Liga Spanyol
Pihak Barcelona juga berlindung pada payung regulasi yang direvisi pada November lalu.
Isi perubahan aturan itu adalah pemain tim cadangan (tim B) yang sedang menjalani hukuman ringan - lebih sedikit dari dua pertandingan - seperti kasus Chumi, diperbolehkan tampil untuk tim utama di kompetisi lain.
"Lucunya, seseorang dari federasi tidak mengatakan satu hal pun kepada kami mengenai hal itu. Sanksi itu seharusnya juga hanya berlaku di liga, bukan Copa del Rey," ujar juru bicara Barcelona, Josep Vives.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | marca.com, As.com, Sport.es |
Komentar