"Ya, dia berkata, 'Rafa, Anda harus pergi karena kita punya Kaka dan pemain lainnya, solusi terbaik bagi Anda adalah pergi agar bisa bermain lebih sering'," tutur Van der Vaart.
"Itulah kenapa saya pindah ke Tottenham [Hotspur]," sambungnya.
Alasan yang kedua, pria 35 tahun itu menyukai Mou lantaran prestasi gelimang yang sudah dihasilkan di berbagai klub yang menjadi persinggahan.
"Saya suka ia kembali ke Real Madrid. Mengapa tidak? Ia adalah The Special One dan seorang pemenang," ujar Rafael van der Vaart.
"Saya tak hanya menyukainya sebagai seorang pribadi, tetapi juga sebagi seorang pelatih. Ia sudah banyak memenangi berbagai kejuaraan," katanya lagi.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | marca.com |
Komentar