Meski pada akhirnya harus mengakui kedigdayaan Juventus dan harus rela di pos runner-up Liga Italia, hampir sepanjang musim itu Napoli selalu menguasai puncak klasemen.
Salah satu kunci keberhasilan Napoli saat itu adalah keganasan Gonzalo Higuain di lini depan.
Sarri Higuain reunited soon pic.twitter.com/mT15RRQSos
— Chelsea Transfer News (@cfctransfernew) 14 January 2019
Saat itu, Higuain membentuk trio lini depan bersama Jose Callejon dan Lorenzo Insigne dengan Dries Mertens bertugas sebagai pemain pengganti.
Mereka disokong oleh trio Marek Hamsik, Allan, dan pemain yang sekarang berada di Chelsea, Jorginho.
Bermain 35 kali di Serie A musim itu, Higuain berhasil mencetak 36 gol sepanjang musim!
Ini adalah rekor, jumlah terbanyak gol dalam satu musim, mengalahkan rekor 35 gol milik legenda AC Milan, Gunnar Nordahl, yang tak terpecahkan sejak musim 1949-1950.
Kecemerlangan ini kemudian membuat Juventus rela mengeluarkan dana sebesar 90 juta euro untuk memboyong Higuain setelah musim 2015-2016 itu berakhir.
Ini adalah rekor pembelian termahal klub Serie A sebelum kemudian dipecahkan dengan kedatangan Cristiano Ronaldo musim panas lalu.
Get someone who looks at you the way Sarri looks at Higuain pic.twitter.com/DrcfO3Z3xT
— . (@OfficialCheIs) 14 January 2019
Bagi Higuain, musim itu memang jadi musim tersuburnya sepanjang karier.
Enam setengah musim di Real Madrid, ia paling banter mencetak 27 gol di liga pada musim 2009-2010.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Legaseriea.it |
Komentar