PBSI baru bisa menentukan apa atlet yang bersangkutan layak didegradasi (dikembalikan ke klub) atau dipertahankan di pelatnas setelah menganalisis 5 aspek tersebut.
Salah satu pemain yang bisa menjadi contoh adalah Ricky Karanda Suwardi, pebulu tangkis ganda putra dan campuran.
Namanya tak lagi terdaftar pada pelatnas 2019 karena pemain jebolan PB Mutiara Cardinan Bandung itu dinilai tak memenuhi target PBSI.
Baca Juga:
- From Zero to Hero, Fitriani Sumbang Gelar BWF World Tour Pertama untuk Tunggal Putri Indonesia
- Lin Dan Jadi Satu-satunya Unggulan Kesatu yang Gagal di Final Thailand Masters 2019
"Ricky memang pernah masuk semifinal, tetapi usianya berapa? Sekarang kan dia sudah mau 27 tahun. Kemudian dia sudah hampir 13 tahun di pelatnas. Kami sudah punya data," ujar Susy, Senin (14/1/2019).
Susy dan jajaran pelatih juga membandingkan catatan Ricky dengan sejumlah pemain lain.
"Kalau dari perbandingan dengan pemain yang lebih muda, prestasi Ricky kalah dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, dan Berry Angriawan/Hardianto. Soal potensi, kami juga kebingungan dia akan dipasangkan dengan siapa. Dari situ, ada poin-poin yang tak masuk kriteria," tutur Susy melanjutkan.
Ricky bukan satu-satunya pemain senior yang terdegradasi dari pelatnas.
Sejumlah nama lain adalah Rian Agung Saputro (ganda putra), Angga Pratama (ganda putra), Dinar Dyah Agustine (tunggal putri), Anggia Shitta Awanda (ganda putri), dan Edi Subaktiar (ganda campuran).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar