Bek timnas Belanda, Virgil van Dijk, mengakui bahwa legenda klub Kenny Dalglish berperan penting dalam masa-masa awal ia bergabung dengan Liverpool.
Virgil van Dijk dalam sekejap mampu menjadi bagian penting di lini belakang Liverpool sejak didatangkan dari Southampton pada Januari 2018.
Liverpool kala itu menebus Virgil van Dijk dengan biaya 70,92 juta poundsterling (sekitar Rp1,29 triliun) yang membuat statusnya menjadi bek termahal sedunia.
Namun, di balik adaptasi yang tergolong singkat, Virgil van Dijk mengaku ada campur tangan legenda Liverpool, Kenny Dalglish, pada masa-masa awal bergabung.
Ia mengaku bahwa pria berjulukan King Kenny menyambutnya dengan hangat sejak pertama kali datang.
"Kenny Dalglish memberikan nomor ponselnya pada awal kedatangan saya dan memberi tahu untuk meneleponnya kapan pun waktunya," ujar Van Dijk, seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Ini adalah hal yang tak bisa dipercaya ketika ia terkadang mengirim pesan kepada saya sebelum bertanding. Beginilah Liverpool," kata Van Dijk menambahkan.
Kenny Dalglish membela Liverpool pada periode 1977-1990.
Sepanjang periode tersebut lelaki yang sempat melatih The Reds pada musim 2011-2012 itu sukses mengantarkan klub meraih 20 titel juara.
The Sir Kenny Dalglish Stand. @kennethdalglish took a look at the newly-updated stand named in his honour: https://t.co/BMizZMBC02 pic.twitter.com/1pMYKuqelP
— Liverpool FC (@LFC) August 12, 2018
Van Dijk pun merasa semakin bangga menjadi bagian dari Liverpool.
Pemuda 27 tahun tersebut menilai jika seorang pemain bisa memberikan arti tersendiri bagi The Reds, maka sang pemain tak akan pernah dilupakan.
Hal itu ia rasakan setiap kali menyusuri lorong di stadion klub menjelang laga berlangsung.
Baca Juga:
- Sempat Bermain dengan 10 Orang, Liverpool Menang Dramatis Atas Crystal Palace
- Jose Mourinho Iri Tidak Dimanja seperti Klopp dan Guardiola
"Seperti kebanyakan klub, Liverpool punya beberapa ruang (bersekat) privat yang disediakan untuk pemain. Saya punya ruang sendiri di sini untuk keluarga. Untuk bisa ke sana, Anda harus berjalan melalui ruang manajerial," tutur Virgil van Dijk.
"Saat hari bertanding, rasanya seperti berjalan di museum. Hampir semua legenda Liverpool terpampang. Saya pun hanya senang bisa mendengar semua cerita dari para pemain terdahulu yang membela klub hebat ini. Ketika Anda memiliki sesuatu untuk klub ini, mereka tak akan melupakan Anda. Anda adalah Liverpool selamanya," ucapnya lagi.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar