Pep Guardiola mengakui bahwa Manchester City kini punya masalah setelah kepergian David Wagner dari Huddersfield Town.
David Wagner resmi meninggalkan posisi sebagai pelatih Huddersfield Town, Senin (14/1), setelah menjadi nakhoda klub itu sejak 2015 lalu.
Dua musim lalu, David Wagner berhasil membawa Huddersfield Town promosi ke kasta teratas Liga Inggris dan kemudian mampu bertahan di Premier League musim lalu.
Kini dengan Huddersfield Town berada di dasar klasemen, sahabat dekat Juergen Klopp itu dan manajemen sepakat untuk mengakhiri kerjasama.
(Baca Juga: Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia)
Pelatih tim u-23 Hudddersfield, Mark Hudson, menjadi pengganti sementara.
Pada laga perdana sejak Wagner pergi, Huddersfield akan menjamu Manchester City, Minggu (20/1) pukul 20.30 WIB.
Kepergian Wagner ini sepertinya sangat mengganggu pelatih Manchester CIty, Pep Guardiola, yang kebingungan untuk menentukan komposisi tim.
"Pertama-tama, pujian besar untuk Wagner soal apa yang dia lakukan untuk klub, 40 tahun tak berada di kasta teratas dan dia berhasil promosi serta punya musim menakjubkan musim lalu," ujar Pep dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Kini ini jadi sedikit masalah karena kami tidak tahu... saat Anda hanya punya satu laga sebagai pelatih Anda bisa punya ide apa saja," tutur pria berkepala plontos tersebut.
Pep mengakui bahwa ia sudah mempelajari Mark Hudson, si pelatih sementara, saat di tim U-23.
Tetapi ia tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tetap fokus dan memperhatikan taktik Huddersfield di bawah pelatih anyar nanti yang bisa saja sangat berbeda dari Wagner.
"Tentu kami punya informasi apa yang dia lakukan di tim U-23, tetapi itu sangat berbeda dan kami tak tahu bagaimana ia akan bermain, sistem seperti apa, apa bola panjang atau pendek, empat bek atau lima, satu penyerang atau dua, pressing tinggi atau tidak, Anda tak tahu semuanya secara pasti," tutur Pep.
"Kami harus bisa beradaptasi dalam 5 sampai 10 menit awal laga, pemain harus paham betul apa yang terjadi di permainan dan beradaptasi secepat mungkin," ujar pria asal Spanyol tersebut menjelaskan.
Kepergian Wagner
"Terima kasih kepada David atas semua yang dia raih di Huddersfield selama tiga setengah tahun lebih. Di bawah manajemennya, kami membawa klub ini ke posisi tertinggi dalam hampir 50 tahun terakhir," kata Chairman Dean Hoyle.
David Wagner dikenang karena dua musim lalu berjasa mengantar Huddersfield promosi ke kasta teratas Liga Inggris untuk kali pertama sejak 1972.
Pada 2017-2018, sahabat dekat Juergen Klopp itu membantu Huddersfield bertahan di Premier League dengan finis di peringkat ke-16.
David Wagner kerap dianggap kembaran atau fotokopi Juergen Klopp karena kesamaan gaya berpenampilan, raut wajah, hingga filosofi bermain. Sebagai pemain, mereka rekan seklub di Mainz (1991-1995). Wagner ialah pelatih tim cadangan Borussia Dortmund pada 2011-2015, sedangkan Klopp menukangi tim utamanya.
"Saya tak punya niat memecat David musim ini. Saya tahu istilah 'kesepakatan bersama' sering menjadi kiasan untuk manajer yang dipecat, tetapi ini murni keputusan bersama," kata Hoyle, dikutip BolaSport.com dari situs klub.
David Wagner kini menjadi pelatih keempat yang menjadi korban kerasnya persaingan di tengah kompetisi Liga Inggris 2018-2019.
Sebelumnya, Slavisa Jokanovic (Fulham), Mark Hughes (Southampton), dan Jose Mourinho (Manchester United) dipecat klub masing-masing.
Posisi pelatih di Huddersfield kini diisi oleh legenda klub, Mark Hudson, yang merupakan mantan anak asuh Wagner.
Dari 22 laga Liga Inggris musim ini, Manchester City berada di peringkat kedua dengan 53 poin, berselisih empat angka dari Liverpool di puncak klasemen.
Sedangkan Huddersfieldada di dasar klasemen dengan 11 poin, berselisih 8 angka dari zona aman degradasi.
Baca juga artikel menarik lainnya:
- Mengingat Musim Luar Biasa Higuain Bersama Sarri, Terulang di Chelsea?
- Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, AC Milan Kalah dan Dapat 5 Hukuman
- Posisi Duduk Solskjaer di Bench Manchester United Tentukan Prestasi?
- Profil 3 Incaran Manchester United: Sayap Turki, Belanda, dan Prancis
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | manchestereveningnews.co.uk |
Komentar