"Saat saya membawanya ke Chelsea, saya ingat dengan jelas Abramovich sebelumnya bertanya kepada saya, 'Siapa? Siapa yang sriker yang Anda inginkan?'," kata Jose Mourinho, dilansir BolaSport.com dari laman beIN SPORTS.
"Dengan semua nama-nama besar di Eropa saat itu, saya katakan Didier Drogba. Lalu ia bertanya, 'Siapa dia? Bermain di mana dia?."
"Saya menjawab, 'Tuan Abramovich, bayar saja dan jangan berkomentar'," ujar Mourinho menambahkan.
Mou menuturkan, menjatuhkan pilihan kepada Drogba memang tidak diduga.
Sebab, lanjut Mou, sang pemain sedikit terlambat memulai karier di level tertinggi.
Akan tetapi, tak dinyana Drogba mampu tampil konsisten bermusim-musim dan mengantarkan Chelsea memenangi 14 trofi kejuaraan.
Satu di antara 14 trofi yang paling dikenang dan membuatnya menjadi legenda klub adalah Liga Champions 2012.
Baca juga:
- Ousmane Dembele Kalahkan Lionel Messi di Barcelona
- Barcelona Bantai Levante dan Lolos ke Perempat Final Copa del Rey
- Hasil Pertandingan Copa del Rey - Real Madrid Takluk tapi Lolos, Atletico Rontok
Pasalnya kala itu ia menjadi pahlawan kemenangan Chelsea atas Bayern Muenchen.
Ia mencetak gol penyeimbang kedudukan 1-1 pada menit ke-88 lewat sundulan, serta sukses menjadi eksekutor pamungkas dalam adu tendangan penalti.
"Didier telah menjadi pemain ikonis untuk Chelsea dan Premier League," ujar Jose Mourinho.
Bersama Chelsea, ia menorehkan 164 gol dan 86 assist melalui 381 laga di semua kompetisi.
Catatan gol itu menempatkan pria bertinggi badan 189 berada di urutan empat pencetak gol terbanyak Chelsea sepanjang sejarah.
View this post on InstagramSiapa ya kiper pilihan bolasporter? . #peterschmeichel #edwinvandersar #petrcech #daviddegea
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | beINSports.com |
Komentar