Terkini, PSSI mengirimkan pemain-pemain berusia 17 tahun yang mayoritas lulusan timnas U-16 Indonesia dan Elite Pro Academy (Liga 1 U-16) untuk berlatih di Inggris.
Baca Juga: Bima Sakti Ungkap Perbedaan Program Garuda Select dan PSSI Primavera
Lalu bagaimana PSSI mempertahankan Filanesia di tengah pengaruh sepak bola Asing tepatnya Spanyol dan Inggris?
"Kami tidak lagi berkiblat ke suatu negara karena kami memiliki gaya bermain sendiri dengan menciptakan Filanesia," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Rabu (30/1/2019).
Baca Juga: Pendaftaran Tutup, Ini Skenario Beto dan Jaime Bela Persija di LCA
"Dalam rangka penyempurnaan Filanesia ini, kami tentu membutuhkan banyak riset dan Inggris salah satu yang berhasil dalam pengembangan usia muda," ujarnya menambahkan.
"Kami perlu menelaah dan riset itu untuk menyempurnakan Filanesia," katanya lagi.
Baca Juga: Bima Sakti Cari Pengalaman di Inggris Sebelum Latih Timnas U-16 Indonesia
Sementara itu, pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti juga menjamin bahwa gaya sepak bola luar dalam hal ini Inggris dan Spanyol tak akan ditiru mentah-mentah.
"Kami bukan seratus persen mencontoh semuanya. Kami harus sesuaikan gaya bermain sesuai karakter pemain indonesia," tutur Bima Sakti.
Baca Juga: Dukungan Bobotoh di GBLA Diharapkan oleh Pelatih Persib Bandung
"Saat Luis Milla melatih Indonesia, dia tak menerapkan gaya tiki-taka karena itu tak sesuai dengan sepak bola Indonesia. Kami adopsi hal positif dan mengambil hal yang bisa diterapkan di sini," ucapnya.
Baca Juga: Gagal di 16 Besar Piala Asia 2019, Timnas Thailand Terima 4 Miliar
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport. com |
Komentar