BOLASPORT.COM – Timnas Indonesia sering bermasalah dalam memanggil pemain dan klub pemilik jadi penyebab. Namun, Simon McMenemy tak mempersoalkan masalah ini.
Pemain yang dipanggil timnas Indonesia seringkali terbelah fokusnya antara klub dan membela skuat Garuda, Simon McMenemy pun angkat suara.
Menurut Simon McMenemy, situasi tersebut adalah hal wajar dan terjadi pada semua negara.
Baca Juga: Simon McMenemy: Pola Komunikasi di Timnas Indonesia Tak Akan Bermasalah
Hanya, pria 41 tahun itu mengatakan, ada perbedaan antara Indonesia dengan negara lain.
”Bedanya, negara ini (Indonesia) tidak menghentikan liga saat timnas bermain. Ada alasan untuk situasi ini,” ucap Simon kepada BolaSport.com dan Kompas.com, Kamis (31/1/2019) siang.
Baca Juga: Eksklusif Simon McMenemy, Antara Jock Stein dan Timnas Indonesia
”Jadi, hal itu sulit bagi pemain untuk bermain bagi timnas dan klub. Timnas vs klub adalah argumen yang sudah berlangsung lama di mana pun.”
Lantas, apa langkah Simon untuk mengatasi masalah-masalah yang bakal timbul dengan kasus yang sama seperti ini?
Baca Juga: Liga Super Malaysia 2019 Bakal Dibuka dengan Nuansa Indonesia
Dengan tegas, Simon akan melakukan komunikasi dengan pelatih klub dan membina relasi yang baik dengan mereka.
”Bagi saya, kuncinya adalah punya relasi bagus dengan pelatih klub. Saya pernah jadi pelatih klub, pernah merasakan ditinggal pemain karena timnas,” ucap Simon.
Baca Juga: Liga Super Malaysia 2019 Punya Klub Baru yang 'Berbau' Manchester City
”Saya ingin memastikan pelatih klub tahu apa yang dilakukan timnas. Jika kami bisa membuat hidup lebih mudah bagi pelatih klub, hidup juga akan lebih mudah bagi pemain.”
Menurut Simon, dia juga akan lebih sedikit tekanan dan lebih banyak bisa memahami perencanaan dari pelatih klub.
Baca Juga: PSSI Jelaskan Dua Pertandingan Piala Indonesia yang Tertunda
Baca Juga: Dilepas Bali United, Anak Petinggi Klub Premier League ke Thailand
”Semua ini untuk mengantisipasi dan menciptakan strategi, jika pemain yang dibutuhkan tidak ada di klub karena membela timnas,” tutur Simon.
”Komunikasi dengan pelatih klub sangat penting untuk saya,” tutur eks pelatih Bhayangkara FC, Mitra Kukar, dan Pelita Bandung Raya.
Baca Juga: 3 Drama Berakhir Happy Ending di Bursa Pemain Liga 1 pada Januari 2019
Baca Juga: Calon Lawan Timnas U-22 Indonesia Tak Panggil Striker Terbaik Liga Malaysia 2018
Editor | : | Estu Santoso |
Komentar