Baca Juga : Penjelasan Berlinton Siahaan soal Pemanggilannya oleh Satgas Antimafia Bola
"PSIS minta sebelum RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) semua utang-utang dilunasi. Itu kewajiban 2018, jangan budayakan menunda-nunda pembayaran, LIB harus tanggung jawab," ucap Yoyok Sukawi.
Sementara itu, manajemen Bhayangkara FC, melalui sang manajer AKBP Sumardji, juga menuntut supaya PT LIB segera membayar hadiah saat tim berjuluk The Guardian itu menjadi juara musim 2017.
"Untuk 2017 ada (hadiah uang tunai bagi juara) dan sudah diputuskan dalam laporan akhir LIB sebesar Rp5,4 miliar, dan akan dibayar pada akhir Desember 2018," kata Sumardji.
Hanya, ketika ditunggu hingga berakhirnya Januari 2019, manajemen Bhayangkara FC belum juga mendapatkan haknya dari PT LIB.
Baca Juga : Persebaya Dinilai Tak Salah Datangkan Adik Kandung Eks Bek Persib
PT LIB sebelumnya memberi subsidi hingga Rp 7,5 miliar kepada kontestan Liga 1 musim 2017.
Pada 2018, dana subsidi menjadi Rp 5 miliar untuk setiap klub disertai tambahan 2,5 miliar jika klub dapat memenuhi tiga kriteria yang meliputi pembinaan usia muda, mendaftarkan dan memainkan pemain U-23, serta memiliki lisensi AFC.
Adapun keinginan Berlinton mundur dari jabatan Dirut PT LIB diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sabtu (2/2/2019).
Iwan juga mengatakan, Berlinton tidak hanya ingin mundur sebagai Dirut PT LIB, tapi juga dari jabatan bendahara PSSI.
Kendati Berlinton sudah mengutarakan niatnya tersebut seusai Kongres PSSI di Bali tengah bulan lalu, keputusannya untuk mundur baru akan disahkan pada agenda RUPS dengan klub peserta Liga 1.
Pertemuan itu direncanakan berlangsung pada 18 Februari 2019 mendatang.
Baca Juga : Kepada Penyidik, Berlinton Siahaan Mengaku Tak Mengenal Lasmi Indaryani
View this post on InstagramRekor telah tercipta di awal tahun 2019. . #pialaasia #qatar #almoezali #alidaei
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Kompascom |
Komentar