Namun, baik mesjid atau institusi keagamaan di luar agama Yahudi mendapat pengawasan dari pegawai pemerintah setempat yang berada di bawah departemen dalam negeri.
Juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan al-Masri melanggar semua peraturan namun mereka menolak menjabarkan apa saja yang dilanggar.
Saat pihak mesjid Al-Jazzar juga menolak memberi komentar. Al-Masri menyebut keputusan memecat dirinya datang dari pejabat yang memandang apa yang dilakukannya sebagai sesuatu hal yang memalukan untuk pekerjaan bidang keagamaan dengan mengikuti kejuaraan binaraga tersebut.
"Ketika mereka memutuskan, mereka hanya melihat baju yang saya kenakan. Tidak melihat siapa yang mengenakan."
Al-Masri, (46), selama ini menjalankan tugas sebagai muazin yang memanggil para penduduk Acre untuk shalat serta menjadi pembina buat kaum muda muslim kota itu untuk tidak menggelandang di jalan dan berolahraga.
"Penduduk Acre menyukai dia. Dialah muazin kami dengan suara yang indah dan pribadi yang penyayang," kata Rifat Shaaban, 50, seorang warga Acre.
"Ia adalah teladan buat kaum muda kota kami dan bahkan buat kaum muda Israel sendiri."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar