BOLASPORT.COM - Seorang muazin (pelantun azan) sebuah mesjid di Acre, Israel, mengajukan banding setelah dipecat karena mengikuti sebuah kejuaraan binaraga pada 2017.
Ibrahim Al-Masri, muazin Mesjid Al-Jazzar di kota Acre, Israel. dipecat setelah pegawai pemerintah setempat datang membawa gambar dirinya saat ikut kejuaraan binaraga pada 2017 lalu.
Menurut Al-Masri, dirinya tidak melanggar aturan apa pun atas tindakannya tersebut. "Setiap olahraga memiliki baju dengan karakter masing-masing.
Sepak bola memiliki sendiri, juga tenis dan renang. Begitu pun binaraga," kata al-Masri seperti yang dikutip oleh BolaSport dari kompas.com.
Baca Juga : Djarum Superliga Badminton 2019 Bakal Bertabur Pemain Bintang
Baca Juga : Inilah Alasan PB Djarum Rekrut Pebulutangis Kanada, Michelle Li
Baca Juga : Carolina Marin Pulang, Rumahnya Dipenuhi Rangkaian Bunga Warna-Warni
"Saya tak pernah menyangka hal ini bisa terjadi. Saya tahu Israel adalah negara demokratis. Jika ada yang berbuat salah, mereka akan mengoreksinya," kata Masri.
"Namun, memperbaiki satu kesalahan dengan melakukan kesalahan lain? Ini yang tidak benar," kata al-Masri. Sekitar 20 persen penduduk Israel merupakan bangsa Arab.
Namun, baik mesjid atau institusi keagamaan di luar agama Yahudi mendapat pengawasan dari pegawai pemerintah setempat yang berada di bawah departemen dalam negeri.
Juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan al-Masri melanggar semua peraturan namun mereka menolak menjabarkan apa saja yang dilanggar.
Saat pihak mesjid Al-Jazzar juga menolak memberi komentar. Al-Masri menyebut keputusan memecat dirinya datang dari pejabat yang memandang apa yang dilakukannya sebagai sesuatu hal yang memalukan untuk pekerjaan bidang keagamaan dengan mengikuti kejuaraan binaraga tersebut.
"Ketika mereka memutuskan, mereka hanya melihat baju yang saya kenakan. Tidak melihat siapa yang mengenakan."
Al-Masri, (46), selama ini menjalankan tugas sebagai muazin yang memanggil para penduduk Acre untuk shalat serta menjadi pembina buat kaum muda muslim kota itu untuk tidak menggelandang di jalan dan berolahraga.
"Penduduk Acre menyukai dia. Dialah muazin kami dengan suara yang indah dan pribadi yang penyayang," kata Rifat Shaaban, 50, seorang warga Acre.
"Ia adalah teladan buat kaum muda kota kami dan bahkan buat kaum muda Israel sendiri."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar