Baca Juga : Kapten Persib Bandung Kenang Keangkeran Stadion Si Jalak Harupat
"Kami sudah memberikan beberapa contoh draf sewanya seperti apa untuk dipelajari oleh PT PBB, nanti kami bisa saling koreksi dari PT PBB inginnya seperti apa, contoh drafnya sedang dipelajari oleh PT PBB," tuturnya.
Dalam draf tesebut, kata Dodi, dituliskan total aset Stadion GBLA dari luas lahan dan luas bangunannya, termasuk berapa harga sewa yang harus dikeluarkan PT PBB jika resmi menjadi pengelola.
"Nanti dari sana akan muncul angkanya berapa, sekarang masih dihitung, nanti kami mengambil patokan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau harga jual NJOP yang berlaku di sana, termasuk bangunanny akan dihitung dari standar itu," ucapnya.
Selain membayar biaya sewa, PT PBB juga nantinya harus menanggung biaya tetap seperti pemeliharaan fasilitas, termasuk gaji pegawai.
Baca Juga : Miljan Radovic Ingin Rombak Ulang Sebagian Skuat Persib Bandung
Selama ini, Pemkot Bandung harus mengeluarkan sekitar Rp2 miliar per tahun untuk biaya pemeliharaan stadion yang terletak di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, tersebut.
Biaya pemeliharaan tersebut seperti perawatan rumput, ganti lampu, dan gaji pegawai kontrak.
"Kalau untuk rumput (perawatan) itu Rp30 juta per bulan, listrik Rp90 juta per bulan, ditambah pekerja satpam dan officeboy, kalau diakumulasi sekitar Rp2 M per tahun. Kalau sudah disewa sama PT, itu semua menjadi bebannya PT PBB," katanya.
Baca Juga : Gubernur Jawa Barat Buka Suara soal Pengelolaan GBLA oleh Persib
View this post on InstagramPersebaya mendukung Osvaldo Haay untuk berkarier di Eropa. #osvaldohaay #persebaya #bonek
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar