"Namun, berdasarkan laporan terbaru, jelas terjadi penguatan keuangan dan laba yang dapat kami investasikan kembali," ujar Hughes lagi.
Baca Juga : Pangkas Selisih 7 Poin dalam Sebulan, Ini Kronologis Man City Salip Liverpool
ICYMI earlier... https://t.co/YXetcJbrlS
— Liverpool FC News (@LivEchoLFC) February 8, 2019
Jika dihitung berdasarkan omset, alias pendapatan yang belum dipotong pajak dan biaya operasional, The Reds meraih 455 juta poundsterling (sekitar Rp8,24 triliun).
Nilai tersebut naik lima kali lipat dibanding omset pada musim 2016-2017 yang hanya 90 juta poundsterling (sekitar Rp1,63 triliun).
Peningkatan laba yang diraih Liverpool disumbang oleh empat hal.
Baca Juga : Liverpool Terancam Kehilangan Gelandang Kepercayaan Juergen Klopp
Pertama adalah penjualan Philippe Coutinho ke FC Barcelona pada bursa transfer Januari 2018 yang nilainya mencapai 142 juta pounds (sekitar Rp2,57 miliar).
Kedua, pendapatan dari media yang meningkat dari 66 juta menjadi 220 juta pounds.
Ketiga, sumbangsih dari iklan juga naik drastis dari 17 juta menjadi 154 juta pounds.
Sementara yang keempat atau yang terakhir, pendapatan tiap The Reds bertanding melompat ke angka 81 juta pounds dari yang semula 7 juta.
Mo Salah has said he did not tell Ramos things were "fine" after the Real Madrid defender injured the Liverpool forward during last month's Champions League final.
Read more here: https://t.co/bE6WNqyeDu pic.twitter.com/0QJmjfvU8w
— ESPN FC (@ESPNFC) June 9, 2018
Keikutsertaan di kompetisi Liga Champions pada musim 2017-2018 ditengarai menjadi faktor utama meningkatnya pendapatan Liverpool.
Mengingat pada musim 2016-2017 mereka tak mengikuti kompetisi Eropa.
Di sisi lain, raihan ini menjadi penawar bagi The Reds yang musim lalu gagal menjuarai LIga Champions karena takluk 1-3 dari Real Madrid pada laga final.
View this post on InstagramSelamat berjuang Rio! #rioharyanto #blancpaingtoworldchallengeasia #T2Motorsports
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Liverpoolfc.com |