Dikutip BolaSport.com dari Tennis World USA, Federer buka suara ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi pelatih setelah memutuskan pensiun.
"Sulit untuk menjadi pelatih. Karena jika ingin memberikan dampak, maka setidaknya saya harus berkeliling bersama pemain itu paling tidak selama 20 minggu setiap tahunnya," ucap Federer.
Hal tersebut lumrah dikatan oleh Federer, mengingat para petenis harus mengikuti beberapa turnamen di berbagai penjuru dunia untuk menstabilkan peringkat mereka.
Sedangkan andil seorang pelatih sangat dibutuhkan di sisi lapangan ketika sang pemain sedang bertanding.
Di sisi lain, seorang seperti Roger Federer merasa tak mampu melakukannya dengan fakta kehidupannya saat ini.
"Saya tidak bisa melakukannya mengingat saya punya empat orang anak," tutur Federer.
"Yang paling penting bagi saya adalah keluarga dan teman-teman," kata pri1 37 tahun ini menambahkan.
Roger Federer sendiri baru saja mengikuti salah satu turnamen Grand Slam, Australia Open 2019, Januari lalu.
Kala itu Federer yang datang sebagai juara bertahan justru harus tersingkir pada babak 16 besar dari petenis asal Yunani, Stefanos Tsitsipas.
Hasil itu pula yang membuat posisi Roger Federer pada ranking ATP melorot ke peringkat ketujuh.
Awas, Real Madrid Terancam Tanpa Kapten dalam Final Copa del Rey https://t.co/YSjeLBGxWm
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 20, 2019
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Tennis World USA |
Komentar