Pada saat itu, Yulfira/Maretha sedikit terbebani mengingat tunggal putri pertama Mutiara Cardinal, Gregoria Mariska Tunjung, takluk di tangan Ayumi Mine.
Yulfira/Maretha pada akhirnya mampu mengalahkan Chisato Hoshi/Reika Kakiiwa dengan skor 19-21, 21-11, 21-13, dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Kemenangan itu seolah memberi momentum kepada tuan rumah yang akhirnya mampu memenangkan laga dengan skor 4-1.
Baca Juga : Djarum Superliga Badminton 2019 - Marcus Berharap Bisa Senangkan Penonton jika Bertemu Ahsan/Kevin
"Sebetulnya kami cukup diuntungkan dengan shuttlecock yang kencang saat melawan pemain Jepang," ucap Yulfira dikutip dari Badmintonindonesia.org.
"Mereka tipe mainnya cepat dan tenaganya kuat. Kami sering tertinggal di perolehan angka, tetapi kami akhirnya bisa mengatasi," tutur dara berusia 21 tahun itu.
Pada edisi tahun ini, Mutiara Cardinal merekrut beberapa pemain asing, yakni Cheung Ngan Yi (Hong Kong) dan Kim Ha-na/Eom Hye-won (Korea Selatan).
"Kami pokoknya kasih perjuangan terbaik dulu, Mutiara memang berstatus juara bertahan tetapi jangan dijadikan beban, dijadikan semangat saja," kata Maretha lagi.
Mutiara Cardinal memang sudah menggenggam tiket semifinal. Namun mereka masih harus melakoni babak penyisihan grup terakhir melawan PB Djarum Kudus.
Laga itu dijadwalkan berlangsung pada Kamis (21/2/2019) pukul 13.00 WIB dan dapat disaksikan melalui live streaming via akun YouTube Djarum Badminton.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar