"Kaki saya tidak terlalu stabil, saya memiliki masalah di pangkal paha," tutur Van Dijk, seperti dilansir BolaSport.com dari laman BBC.
"Lantas saya harus melakukan rehabilitasi dengan ahli fisik selama lebih dari enam pekan," kata Van Dijk menambahkan.
Baca Juga : 2 Alasan Wijnaldum Yakin Liverpool Bisa Singkirkan Bayern Muenchen
Baca Juga : Liverpool Vs FC Bayern, Manuel Neuer Lebih Banyak Menyentuh Bola Ketimbang Salah
Beruntung bagi Van Dijk, terapi yang dijalaninya itu membuahkan hasil. Dia mengaku bisa bermain dengan lebih baik sejak saat itu.
Pun saat harus digeser dari posisi bek kanan, yang dulu akrab diperankannya, menjadi bek sentral seperti sekarang.
"Saat 16 tahun, saya adalah bek kanan yang lambat. Saya juga tidak terlalu bagus bermain sebagai bek tengah," kata Van Dijk.
"Saya tak pernah menjadi pemain yang menonjol hingga saya bermain di tim U-19 (Willem II) lalu kemudian menjadi kapten.
"Kemudian, segalanya berjalan dengan lebih baik. Saya memainkan beberapa laga di tim U-23, lantas perkembangan saya menjadi begitu cepat," ujarnya lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BBC.com, transfermarkt.com |
Komentar