Sedangkan di ajang SEA Games, Debby juga berhasil meraih emas bersama Muhammad Rijal di tahun 2013 dan Praveen Jordan di tahun 2015.
Puncak karier Debby ialah saat menyabet juara All England 2016. Lawannya di final saat itu pun bukan lawan yang mudah, yakni Joachim Fisher Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
Satu tahun kemudian, Debby bersama Praveen Jordan kembali berhasil naik podium tertinggi di ajang Korea Open Superseries dengan mengalahkan wakil China, Wang Yilyu/Huang Dongping.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, pun menyatakan bahwa acara istimewa tersebut memang layak untuk dipersembahkan bagi Debby Susanto.
"Jujur kita harusnya membiasakan tradisi menghargai jerih payah dan pengorbanan orang lain terutama para atlet," tutur Achmad dikutip BolaSport.com dari PBDjarum.org.
"Mereka sudah mengorbankan masa mudanya, (urusan) pribadinya, untuk olahraga yang menjadi andalan Indonesia di pentas dunia. Dan saya rasa sudah sewajarnya digelar acara ini," imbuhnya.
Baca Juga : Djarum Superliga Badminton 2019 - Kombinasi Fajar/Ivanov Bantu Musica ke Final
Acara "Debby Susanto's Farewell" akan dimulai pada pukul 11.30 WIB, satu setengah jam sebelum laga puncak tim putra Djarum Superliga Badminton 2019 dilaksanakan.
"Saya kira ini momen bersejarah untuk Debby dan masyarakat Bandung. Sangat disayangkan kalau tidak bisa menyaksikan acara ini, karena acaranya juga digelar secara khusus."
"Maka dari itu datang dan saksikan bagaimana kita melepas salah satu yang akan jadi legenda bulutangkis di Indonesia," ucap Achmad memungkasi.
Acara tersebut nantinya akan ditayangkan secara live melalui live streaming di website PB Djarum.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | PB Djarum |
Komentar