BOLASPORT.COM - Kemenangan tim putra PB Djarum Kudus atas Musica Trinity seolah menjadi bukti para pemain mereka tak kalah berkualitas dengan pemain level dunia.
PB Djarum Kudus akhirnya berhasil meraih gelar juara usai menundukkan Musica Trinity 3-1 di ajang Djarum Superliga Badminton 2019 pada Minggu (24/2/2019).
PB Djarum Kudus seakan belajar dari dua final pada dua edisi sebelumnya.
Pada tahun 2015 dan 2017 mereka bertemu lawan yang sama, Musica Trinity, tetapi semuanya berakhir dengan kekalahan.
Baca Juga : Posisi Tunggal Pertama di Musica Jadi Bekal Anthony pada All England
Pada edisi tahun ini, PB Djarum Kudus benar-benar membuktikan kualitas anak didiknya, tanpa merekrut pemain asing.
Skuat PB Djarum Kudus sebenarnya tak jauh beda dari edisi sebelumnya.
Akan tetapi, kualitas para pemain PB Djarum Kudus kali ini semakin mantap.
PB Djarum Kudus hanya kecolongan pada partai pertama di mana Ihsan Maulana Mustofa kalah dari Anthony Sinisuka Ginting.
Namun, kekalahan Ihsan tersebut patut diapresiasi. Ihsan kalah dengan rubber game 15-21, 22-20, 18-21.
"Pertama, hasil ini menjadi suatu yang menggembirakan. Dari dua kali ke final, akhirnya kita bisa merebut gelar juara di tahun ini," tutur Manajer tim PB Djarum Kudus, Fung Permadi.
"Kalau dibandingkan dengan superliga sebelumnya, tahun ini kita jauh lebih siap walaupun tidak menggunakan jasa pemain asing," ucapnya dikutip BolaSport.com dari laman Djarum Badminton.
Baca Juga : Kevin Sanjaya Tak Mau Pikirkan Peluang Hat-trick All England
Kesiapan mental dan permainan maksimal benar-benar dimiliki oleh anak-anak didik Fung pada laga final kemarin.
"Hasil ini sesuai dengan prediksi yang kita perhitungkan dan tujuan kita sedikit banyak tercapai di kejuaraan ini," kata Fung.
Salah satu yang menjadi acuan PB Djarum ialah Shesar Hiren Rhustavito dan Akbar Bintang Cahyono.
Terlepas dari senior-senior mereka, Shesar dan Akbar menampilkan kualitas permainan mereka.
Shesar, yang pada Kejurnas 2018 akhir tahun lalu berhasil mengalahkan Anthony, kali ini berhasil mengalahkan peraih emas Asian Games 2018, Jonatan Christie.
Sementara Akbar Bintang Cahyono, yang biasa bermain dengan Moh. Reza Pahlevi Isfahani, kali ini bertadem dengan seniornya, Berry Angriawan.
Pasangan "dadakan"ini tak menunjukkan rasa takut pada pasangan Lee Yong-dae/Kim Sa-rang.
"Sebelumnya kita memang sudah yakin kalau Shesar dan Akbar/Berry bisa mengambil poin di partai ketiga dan keempat," ucap Fung.
"Akbar dan Vito sebetulnya sudah bukan dikategorikan pemain muda lagi, tetapi mereka adalah harapan kita yang belum sempat mengukir prestasi secara menonjol," imbuhnya.
"Namun melalui kejuaraan ini, mereka berhasil membuktikan kualitas dan perjuangannya dengan menyumbang poin untuk kemenangan tim," kata Fung Permadi memungkasi.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Djarum Badminton |
Komentar