BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengancam negara bagian yang belum aktif dalam mengembangkan pemain bagus masuk dalam daftar hitam.
Jika masuk dalam daftar hitam, negara bagian tidak mendapat dukungan keuangan dari BAM, terutama saat cabang olahraga ini menghadapi pemotongan anggaran oleh Kementerian Olahraga.
Keputusan tersebut dipilih Presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria dalam menanggapi laporan bahwa tidak banyak pelatih negara terlihat di kejuaraan Nasional pada pekan lalu di Ipoh.
"Tentu saja kami memiliki beberapa negara seperti Selangor, Penang, Johor dan Kuala Lumpur yang selalu berada di garis depan dalam hal menghasilkan lebih banyak pemain. Tetapi, saya tidak akan mengatakan sisanya tidak melakukan pekerjaan mereka," kata Norza kemarin seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
Baca Juga : Hasil German Open 2019 - Alfian/Marsheilla Dihentikan Unggulan 8
"Ya, mereka harus berusaha, terutama dengan pemotongan anggaran sekarang, kami harus lebih berhati-hati (dalam menyalurkan dana ke BA). Kami (BAM) tidak dapat menghabiskan uang untuk negara yang tidak menghasilkan cukup banyak pemain (bagus)," ucap Norza.
"Kami mencoba membantu dengan memindahkan kompetisi ke negara bagian yang berbeda, tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya bergantung pada kami. Bahkan, kami juga membayar pelatih negara," tutur Norza.
Masalah ini pertama kali terungkap ketika beberapa mantan pemain nasional mempertanyakan standar Kejuaraan Nasional baru-baru ini.
Tahun ini, hasil dari nasional menarik total peserta hanya 209 orang (tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran). Jumlah tersebut menunjukkan penurunan tajam dalam partisipasi kejurnas dari dua edisi sebelumnya (260 peserta pada 2018 dan 242 peserta pada 2017).
Baca Juga : Indonesia Turunkan Sejumlah Pemain Andalan di Singapore Open 2019
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | nst.com |
Komentar