BOLASPORT.COM - Korea Selatan menjejakkan satu kakinya di Piala Dunia 1954 berkat kemenangan besar 5-1 atas Jepang.
Jepang dan Korea Selatan (Korsel) merupakan salah dua kekuatan sepak bola benua Asia.
Rivalitas antar sesama negara Asia Timur itu berawal tumbuh di ajang kualifikasi Piala Dunia 1954.
Tepatnya pada 7 Maret 1954, Korsel pertama kali bertemu dengan Jepang saat tergabung di Grup 13 zona Asia (AFC).
Sebenarnya China tergabung dalam grup yang sama namun mereka memilih mengundurkan diri.
Jadilah hanya Korsel dan Jepang yang bersaing memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 1954 yang berlangsung di Swiss.
Namun laga home & away tersebut tak mendapat restu dari presiden Korsel, Syngman Rhee.
Rhee yang merupakan presiden Korsel pertama tidak mengizinkan pemain Jepang bermain di negaranya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Semua Laga Berakhir Imbang di Liga Skotlandia
Jepang pada Perang Dunia II menjajah Korea, dan karena alasan itulah Rhee tak ingin "bekas penjajah" kembali ke negaranya meski hanya untuk melakoni pertandingan sepak bola.
Rhee pun meminta FIFA untuk mengatur ulang jadwal pertandingan, dan hasilnya laga home & away berlangsung di Tokyo, Jepang.
Ada satu hal menarik sebelum pemain timnas Korsel bertanding melawan Jepang di leg pertama.
Rhee memberikan wejangan berupa ancaman agar pemain Korsel bisa tampil all-out.
"Siap-siap ceburkan diri kalian ke lautan kalau kalah," tegas Rhee, dikutip BolaSport.com dari laman FIFA.
Entah ancaman itu serius atau tidak, tetapi kenyataannya pemain Korsel tampil perkasa melawan Jepang yang mempunyai advantage bermain dua kali di negeri sendiri.
Bermain di Stadion Kuil Meiji, Korsel Menggebuk Jepang dengan skor 5-1.
Jepang unggul lebih dulu lewat striker Ken Naganuma pada menit 16'.
Korsel tak menyerah, karena tak lama mereka malah berbalik unggul lewat gol Chung Nam-Sik (22') dan Choi Kwang-Seok (34'). Skor 2-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Setelah jeda, Korsel tampil lebih kesetanan dengan menambah tiga gol kembali lewat Nam-Sik (83') dan Choi Chung-Min (68', 87').
Kaki Korsel selangkah lagi ke Piala Dunia berkat penampilan mengesankan itu.
Puncak kepastian terbang ke Swiss mereka dapatkan di laga leg kedua pada 14 Maret 1954.
Masih bermain di stadion yang sama, pada laga tersebut Jepang yang bertindak sebagai tuan rumah mendapat dukungan dari 13 ribu fan yang hadir.
Perlawanan Korsel tetap menggebu meski tak sehebat di laga pertama.
Mereka mampu meredam perlawanan Jepang dengan skor imbang 2-2.
Seperti laga pertama, Jepang mampu unggul lebih dulu tetapi Korsel sukses membalikkan keadaan.
We've never seen one of these before! 1954 World Cup Qualifying medal for Japan vs. South Korea - to be sold in May once research has been done (can any of our Twitter pals help us out??) #WorldCup #Football #Japan #SouthKorea #Coolstuff pic.twitter.com/r6S0bfiqeC
— Lawrences Fine Art (@LFA_Crewkerne) 4 Januari 2018
Striker Jepang Toshio Iwatani menyarangkan gol pada menit 16' tetapi bisa dikebut Korsel dengan dua gol Chung Nam-Sik (25') dan Choi Cung-Min (42').
Jepang mampu menyamakan kedudukan pada menit 60' kembali lewat aksi Iwatani.
Choi Cung-Min - yang mempunyai julukan Kaki Emas Asia - pada dua laga itu mencuri perhatian penonton bahkan lawan.
Bek Jepang, Ryuko Hiraki, sampai tak bisa membendung rasa kekagumannya pada Cung-Min.
"Choi Cung-Min adalah pemain hebat dengan keseimbangan dan kecepatan yang tak bisa kami hentikan," ungkap Hiraki.
"Kami seperti sekumpulan bocah bermain melawan seorang pria besar."
Pelatih Korsel, Lee You-Hyung, tentu senang timnya meraih hasil baik.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Barcelona Siapkan Kontrak Pertama Lionel Messi Lewat Sehelai Serbet Restoran
Dugaannya sempat salah karena menganggap Jepang jauh lebih hebat dari Korsel.
"Setelah laga pertama perasaan yang sama menyelubungi kami kalau Jepang tak sekuat dari yang kami duga," ucap You-Hyung.
"Di samping itu, kami mendapatkan sambutan hangat dari komunitas Korea di sana dan dijamu dengan sangat baik setiap malam."
"Mungkin karena alasan itu berdampak pada laga kami selanjutnya."
Bersama Turki dan Skotlandia, Korsel menjadi tim debutan pada Piala Dunia 1954.
Tergabung di Grup 2, Korsel belum bisa bicara banyak karena mereka menjadi santapan tim yang lebih kuat.
Korsel kalah dari dua negara Eropa yakni Turki (0-7) dan Hungaria (0-9).
Walau begitu, mencapai putaran final Piala Dunia lebih baik dari Jepang yang mesti menunggu 44 tahun unjuk gigi di turnamen empat tahunan tersebut.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | dari berbagai sumber |
Komentar