Kendati tak memengaruhi posisi akhir klasemen ketika itu, harian Spanyol, Marca, menyinggung bahwa hasil tersebut akan punya dampak masif.
"Kekalahan ini akan hidup di ingatan para suporter, koran-koran, dan akan memberi banyak orang bahan pembicaraan," tulis Marca ketika itu.
Hanya kegagalan lebih parah yang bisa menutupi bencana tersebut dan hal itu yang persis terjadi pekan ini.
Kekalahan kontra CSKA bak tenggelam di bawah gulungan ombak pemberitaan seusai Madrid tumbang lawan Ajax.
Baca Juga : Prediksi Zidane Tepat, Real Madrid Akhirnya Gagal di Liga Champions
"Ini adalah kekalahan terburuk Real Madrid sepanjang sejarah mereka mengikuti kompetisi antarklub Eropa. Para fans sudah menyerah, mereka hanya pulang tanpa bersuara apa pun," tutur pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague.
"Saatnya mengambil kesimpulan dari kegagalan beruntun ini. Solari tak akan bertahan dan nasib beberapa pemain di ujung tanduk," tulis As.
"Mungkin pekan terburuk sepanjang sejarah Real Madrid," tulis pandit Guardian, Sid Lowe, mengomentari hasil-hasil buruk di mana musim Madrid efektif sudah usai pada 5 Maret, hanya sehari sebelum ulang tahun mereka.
Hasil kontra Ajax Amsterdam mematahkan catatan luar biasa Madrid di mana mereka bertahan di kompetisi ini selama dua tahun, sembilan bulan, dan lima hari sejak tumbang kontra Atletico Madrid pada final 2016.
Real Madrid menjuarai tiga edisi terakhir Liga Champions, semua di bawah pelatih jenius Zinedine Zidane.
Namun, Sergio Ramos dkk kini harus rela melihat klub lain mengambil alih trofi Si Kuping Besar dari tangan mereka.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BBC |
Komentar