Pihak WADA dianggap belum memiliki peralatan yang disertifikasi di bawah hukum negara oleh pihak Pemerintah Rusia.
WADA tidak menyerah, dan akhirnya kembali untuk meminta akses data dari laboratorium tersebut pada akhir bulan januari 2019.
Kini, data yang berjumlah total sekitar 24 TB (terabyte) tersebut telah berhasil diekstrak dan diunggah oleh WADA untuk disimpan dalam pusat penyimpanan data milik WADA.
Kesuksesan langkah tersebut menjadi harapan baru bagi WADA untuk semakin detail dalam menginvestigasi skandal doping di Rusia.
"Meskipun ini sebuah tantangan yang besar, kami yakin kami dapat mengetahui apakah ada yang hilang atau tidak (melalui langkah forensik digital)," tutur Direktur Intelijen dan Investigasi WADA, Gunter Younger dikutip dari Insidethegames.biz.
"Setelah memastikan keaslian data, kami bersiap menuju tahap investigasi berikutnya," kata Younger.
"(Kami) mendukung berbagai cabang olahraga dan organisasi anti-doping lainnya untuk melaporkan adanya kasus doping dari mereka yang curang," pungkasnya.
Persita Siap Beri Bonus ke Pemain Agar Tak Cuma Numpang Lewat di Piala Presiden https://t.co/KrY2AFu8ux
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 7, 2019
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | insidethegames.biz |
Komentar