"Bahkan ada kesempatan buat juara, gara-gara satu poin saja," ujar Praveen.
Selain karena unforced error yang beruntun dilakukan oleh Praveen/Melati pada poin kritis, Praveen tetap mengakui tak bisa memungkiri keunggulan dari Zheng/Huang.
"Sebenarnya lawan sudah dapat percaya dirinya. Pada gim pertama, mereka tidak bisa mengeluarkan permainan mereka," kata Praveen.
"Tetapi, mereka adalah pasangan rangking satu dunia, tidak bisa dipungkiri. Sebenarnya mereka tadi kembali ke posisi tidak enak, ke standard normal mereka," kata Praveen lagi.
Pada sisi lain, Melati mengungkapkan bahwa kejadian kritis pada poin 20-17 di gim kedua benar-bena rmempengaruhi permainnan mereka pada gim penentuan.
"Waktu kedudukan 20-17 saya jadi lebih tegang, seharusnya kan tetap fokus, tapi langsung buang dua poin," ujar Melati.
"Waktu lawan posisi 19-20, kami keserang lagi. Kejadian pada gim kedua pasti ada pengaruhnya pada gim, seharusnya tidak boleh. Kami sudah berusaha, tapi lawan sudah mengantisipasi dan menebak permainan kami," tutur Melati lagi.
Dengan hasil tersebut, Indonesia gagal mengirimkan wakil ganda campuran untuk menaiki podium sekaligus menambah rekor pertemuan antara kedua pasangan tersebut menjadi 4-0 untuk keunggulan Zheng/Huang.
Hasil Liga Inggris - Sterling Hat-trick, Manchester City Jauhi Liverpool https://t.co/9KbosPpVHw
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 9, 2019
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar