"Waktu gim kedua menang, pada awal gim kedua mereka menekan lawan dan saya sudah ada keyakinan. Tetapi, saya berharap Ahsan/Hendra tidak kendor, satu poin demi satu poin, cukup menegangkan," aku Susy.
Menurut Susy, banyak hal yang membuat Ahsan/Hendra patut dijadikan panutan.
Baca Juga : Pelatih Sebut Ahsan/Hendra Bermental Juara meski Kondisinya Tidak 100 Persen
"Saya katakan kepada adik-adik mereka semua, itu panutan, dari disiplinnya, attitude -nya, sikapnya, pada saat di lapangan, di latihan, benar-benar mencerminkan seorang juara," kata Susy.
Sebelum Ahsan/Hendra menjalani partai final, peraih Olimpiade Barcelona 1992 tersebut berkomunikasi lewat aplikasi Whatsapp.
"Lalu saya bilang good luck untuk pertandingan final. Hendra bilang, 'doain ya cik,". Saya jawab, 'pasti'. Cuma itu saja, karena kan mereka yang lebih tahu mempersiapkan pertandingan. Kami kasih support saja," tutur Susy.
Dukungan supporter selama All England juga menjadi penambah semangat Ahsan/Hendra saat bertanding di Birmingham Arena, Inggris.
"Kami mengucapkan terima kasih sekali atas dukungan supporter dan KBRI di Inggris yang setiap tahun selalu membantu kami, mengerahkan supporter, memberikan semangat terus," ucap Susy.
"Walau tadi game pertama kalah, tapi disemangati terus, itu yang sangat membantu, jadi pemain merasa tidak sendiri di lapangan. Merasa ada support dari rakyat Indonesia," kata Susy.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar