BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil sebagai penyelamat wajah Indonesia pada turnamen All England Open 2019 yang digelar di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 6-10 Maret.
Datang sebagai unggulan keenam, duet Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menuntaskan perjalanan mereka pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu dengan meraih gelar juara.
Ahsan/Hendra naik ke podium kampiun seusai menundukkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 11-21, 21-14, 21-12.
Kemenangan ini menghasilkan gelar juara All England Open kedua bagi Ahsan/Hendra.
Sebelumnya, pasangan berjulukan The Daddies itu sudah pernah naik podium kampiun pada All England Open 2014.
Selain mengulang sukses lima tahun lalu, kemenangan Ahsan/Hendra pada final All England Open 2019 juga istimewa.
Sebab, mereka meraihnya dengan kondisi Hendra yang tidak fit 100 persen.
Hal ini menjadi salah satu fakta menarik dari perjalanan Ahsan/Hendra meraih gelar juara All England Open 2019.
Lantas, apa saja fakta-fakta menarik lainnya?
Baca Juga : Ahsan/Hendra Tidak Pernah Dianggap Sudah di Luar Pelatnas oleh Susy Susanti
Berikut lima fakta menarik yang dirangkum BolaSport.
1. Ahsan/Hendra hanya satu kali menghadapi pasangan unggulan
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melakoni lima pertandingan untuk merengkuh gelar juara All England Open 2019.
Dari lima laga tersebut, Ahsan/Hendra tercatat cuma satu kali menghadapi lawan unggulan yakni pada babak semifinal, Sabtu (9/3/2019).
Saat itu, Ahsan/Hendra berhasil menundukkan pasangan unggulan ketiga dari Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dengan skor 21-19, 21-16.
2. Ahsan/Hendra hanya kehilangan satu gim
Sebagai pasangan lawas yang "cuma" menempati posisi unggulan keenam, rekam jejak Ahsan/Hendra pada All England Open 2019 terbilang dominan.
The Daddies tercatat cuma kehilangan satu gim selama beraksi di Arena Birmingham.
Baca Juga : Daftar Juara All England, Ahsan/Hendra Bawa Indonesia Samai Rekor Denmark
Pada babak kesatu, Ahsan/Hendra membungkam wakil tuan rumah dengan skor 21-19, 21-12.
Lalu, pada babak kedua, giliran Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia) yang jadi korban.
Juara All England Open 2016 itu ditundukkan Ahsan/Hendra dengan skor 21-19, 21-18.
Memasuki perempat final, Ahsan/Hendra berhasil mencatat kemenangan atas Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) dengan skor paling telak.
Duet Lamsfuss/Seidel disingkirkan The Daddies dengan skor 21-12, 21-13.
Kemenangan dua gim langsung juga diraih Ahsan/Hendra saat menghadapi Kamura/Sonoda pada semifinal.
Dalam laga itu, Hendra -yang sudah mengalami cedera betis- dan Ahsan berhasil meraih kemenangan.
Satu-satunya kegagalan Ahsan/Hendra memenangi pertandingan secara straight game terjadi pada babak final.
3. Ahsan/Hendra memenangi 2 laga terakhir dalam kondisi tidak fit
Bertanding dengan kondisi tidak 100 persen fit tidak hanya dilakoni Ahsan/Hendra pada laga melawan Kamura/Sonoda.
Saat menjalani pertandingan final kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik, kondisi betis Hendra juga masih terganggu.
Hendra mengalami cedera di betisnya setelah salah melakukan pendaratan pada gim kesatu melawan Kamura/Sonoda.
Namun, alih-alih tampil buruk, Ahsan/Hendra justru mampu menyajikan permainan apik nan efektif.
Bahkan, saat tertinggal satu gim lebih dulu dari Chia/Soh pada laga final, Ahsan/Hendra mampu menunjukkan kelas mereka.
The Daddies berbalik menang dan merengkuh gelar juara All England Open 2019.
Baca Juga : Susy Susanti Mengaku Menangis Lihat Perjuangan Ahsan/Hendra pada Babak Final
4. Gelar juara All England Open kedua setelah tahun 2014
Gelar juara All England Open tahun ini bukanlah yang pertama bagi Ahsan/Hendra.
Pada All England Open 2014, Ahsan/Hendra juga berhasil naik ke podium kampiun.
Kala itu, Ahsan yang baru berusia 26 tahun dan Hendra berusia 29 tahun menggenggam gelar juara setelah memenangi perang saudara atas Marcus Fernaldi Gideon/Markis Kido, 21-7, 21-12.
5. Gelar turnamen BWF ke-12 sepanjang karier
Selain menambah titel kampiun All England Open, kemenangan Ahsan/Hendra pada laga final All England Open 2019 sekaligus memperpanjang daftar raihan juara turnamen BWF mereka selama menjadi tandem.
Berdasarkan catatan BolaSport.com, Ahsan/Hendra kini sudah meraih 12 gelar juara turnamen BWF.
Sebelumnya, The Daddies berhasil menjuarai Singapore Open 2018, Thailand Masters 2016, BWF Superseries Finals 2015, Malaysia Open 2015, Hong Kong Open 2014, All England Open 2014, BWF Superseries Finals 2013, Japan Open 2013, Singapore Open 2013, Indonesia Open 2013, dan Malaysia Open 2013.
View this post on InstagramSeperti ini penjelasan hukuman dalam bulu tangkis. . #badminton #bulutangkis
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar