"Tunggal putri kami memang paling ketinggalan dibanding sektor lain. Kami mau menciptakan yang terbaik seperti di Jepang. Kami melihat karakter, tekad, semangat dari atlet-atlet Jepang. Ternyata kan ada pelatih Indonesia di sana, Rionny Mainaky. Kami lakukan pendekatan dan akhirnya beliau setuju," ujar Susy.
Menurut Susy, sebelumnya ada beberapa nama yang masuk seleksi. Tetapi, belum menemukan kesesuaian dan tidak masuk dalam kriteria PBSI. Selain itu, ada yang kontraknya dengan negara lain belum berakhir.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |