BOLASPORT.COM - FA, Premier League, dan EFL Championship dituduh melakukan sikap standar ganda karena tidak melakukan penghormatan kepada korban tewas dalam serangan teroris di Selandia Baru.
Selain Premier League, pertandingan Piala FA dan pertandingan di EFL Championship
(kasta kedua) juga tak melakukan 'tribute' untuk korban teror Selandia Baru.
Padahal, pertandingan dilakukan pada Sabtu- Minggu pasca serangan teror yang terjadi di Christchurch, Jumat (16/3/2019).
Pada Jumat, tersangka Brenton Tarrant secara membabi buta melakukan aksi penembakan di masjid di Christchurch saat masuk waktu solat Jumat dan menewaskan 50 orang.
Mantan Ketua Dewan Kesetaraan Ras FA, Yunus Lunat melabeli sikap ini sebagai kemunafikan asosiasi sepak bola Inggris.
Baca Juga : 3 Pesepak Bola Jadi Korban Tewas Teror Christchurch, Termasuk Kiper Timnas Futsal Selandia Baru
"Tidak ada alasan, kapanpun sesauatu terjadi, bahkan pada skala yang sama, sepak bola harus menghormati dan memberikan 'tribute' kepada korban," ujarnya dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Ini adalah sikap standar ganda dan kemunafikan. Untuk menghormati para korban dengan 'a minute of silence' adalah hal yang benar. Ketika hal itu terjadi, harus untuk semua serangan yang terjadi," tambahnya.
Premier League dan FA diduga melakukan sikap standar ganda lantaran seperti tidak menganggap teror Selandia Baru sebagai aksi teror yang menimbulkan banyak korban.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar