BOLASPORT.COM - UEFA dan beberapa klub top Eropa dikabarkan akan membahas kemungkinan Liga Champions dipindah ke akhir pekan.
Sejak musim 2009-2010, Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA, memberlakukan format dua pertemuan (double round-robin) dalam penyisihan grup yang diikuti oleh 32 tim.
Tiga puluh dua tim yang terbagi dalam delapan grup diperoleh dari dua jalur kualifikasi yang diatur berdasarkan koefisien liga menurut UEFA.
Jalur pertama, beberapa tim akan langsung lolos ke penyisihan grup. Tim-tim tersebut seperti peringkat pertama hingga keempat dari Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, dan Liga Italia.
Jalur kedua, beberapa tim harus menempuh tiga tahap kualifikasi dan playoff sebelum berhak tampil pada babak penyisihan grup.
Baca Juga: Juventus Telan Kekalahan Pertama di Serie A, Atletico Madrid Penyebabnya?
Namun, struktur kualifikasi yang saat ini digunakan diwacanakan bakal ditinjau ulang untuk coba diubah dengan model promosi dan degradasi.
Wacana untuk mengubah format kualifikasi menjadi promosi dan degradasi ditengarai menjadi bahasan utama saat Asosiasi Klub-klub Eropa (ECA) bakal dijadwalkan berjumpa dengan petinggi UEFA di Nyon, Swiss, pada Selasa (19/3/2019).
Pertemuan dengan petinggi UEFA pun dibenarkan oleh Chairman Asosiasi Klub-klub Eropa (ECA), Andrea Agnelli.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa akan ada pertemuan tidak resmi yang melibatkan Komite Eksekutif UEFA dan Dewan ECA," kata Andrea Agnelli, seperti dilansir BolaSport.com dari laman The Telegraph.
"Yakni untuk mendiskusikan ide dan bertukar pandangan mengenai kompetisi klub setelah 2024 pada Selasa," ucap Agnelli menambahkan.
Menariknya, selain membincangkan soal perubahan format kualifikasi, ada rumor yang mengatakan bahwa dalam pertemuan itu juga akan membahas wacana untuk memindah Liga Champions pada akhir pekan.
Hal tersebut tentu akan berbenturan dengan siaran liga-liga eropa yang mengambil waktu tayang yang sama.
Salah satu yang disebut menolak wacana pemindahan jadwal Liga Champions adalah dari pihak Liga Inggris.
Pasalnya, pada paruh pertama musim 2018-2019, Liga Inggris meraih pendapatan terbesar lewat hak siar televisi dari seluruh liga di Eropa.
Secara global, Premier League sudah meraup pendapatan 2,8 miliar poundsterling (sekitar Rp45,1 triliun). Naik 47 persen dari paruh musim 2017-2018.
Baca Juga: Tiket Final Liga Champions 2019, Paling Murah Seharga DP Motor
Oleh karena itu, wacana yang disebut-sebut bakal dibahas ECA dan UEFA kelak bisa saja menimbulkan konflik, terutama dari operator liga.
Hanya saja, Allegri menyatakan bahwa apa yang bakal dibahas nanti tetap akan dirundingkan sebelum diputuskan.
"UEFA akan menggelar pertemuan serupa bersama pemangku kepentingan pada bulan depan dengan maksud melakukan konsultasi yang layak," ucap Allegri.
"Yakni guna menyusun proposal konkret yang dapat dipelajari secara mendalam sebelum keputusan dibuat," kata Presiden Juventus ini.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | telegraph.co.uk |
Komentar