"Saya punya banyak pengalaman negatif sehingga alam bawah sadar membuat saya menutup gas sebanyak yang diinginkan otak Anda," kata Lorenzo kepada DAZN seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Star.
"Ini adalah perjuangan terus-menerus antara otakmu, hati, dan kepalan tanganmu pada gas. Hal itu membatasi saya karena saya tidak ingin jatuh," ucap Lorenzo.
Menurut Lorenzo, karena seringnya terjatuh dia lebih berhati-hati daripada pembalap lain karena tidak ingin melukai diri sendiri.
Meski begitu, pembalap asal Spanyol tersebut tidak ingin terus memikirkan cedera yang dialaminya.
Baca Juga : Ducati Pertanyakan Alasan Sebenarnya KTM dan Aprilia Ikut Protes
"Ada banyak hal positif walaupun finis di posisi ke-13 bukan merupakan hasil yang baik," kata Lorenzo.
"Tetapi, pergerakan saya menjadi sangat terbatas karena tabrakan itu berdampak besar, di terutama bahu saya yang membatasi kepercayaan diri saya dan membatasi kondisi saya pada motor. Sejak itu, saya selalu lebih lambat dibandingkan dengan bagaimana saya memulai akhir pekan," tutur Lorenzo.
Lorenzo dan para pembalap lainnya akan melanjutkan persaingan MotoGP musim 2019 pada GP Argentina yang akan digelar 29-31 Maret di Autodromo Termas de Rio Hondo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Daily Star |
Komentar