Namun demikian, FIGC masih memiliki argumen balasan untuk meloloskan kesempatan Thiago Motta membela timnas mereka.
Argumen tersebut adalah, meski turnamen Piala Emas 2003 berada di level senior, tim yang dikirimkan Brasil sebagai tim undangan di ajang tersebut adalah timnas U-23 mereka.
Baca Juga : Statuta FIFA Ini yang Bikin Ezra Walian Tak Bisa Bela Timnas U-23 Indonesia
Selain itu, status kewarganegaraan ganda yang eks pemain Barcelona peroleh dari kakeknya, juga membantunya mendapat legalitas untuk berseragam Gli Azzurri.
Dalam Statuta FIFA tentang status pemain yang berganti asosiasi, disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan sehingga diperkenankan membela negara lain.
Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi. Pemain tersebut tidak pernah bermain di pertandingan resmi Level A bersama asosiasi sebelumnya, termasuk hanya sebagai pengganti.
Apabila pernah membela negara lain di kompetisi resmi, agar bisa berganti asosiasi, pemain harus sudah memegang kewarganegaraan dari negara kedua yang ingin dibela saat pertama kali tampil dalam turnamen yang dimaksud.
Dikutip BolaSport.com dari Reuters, FIGC menyatakan bahwa pemanggilan Thiago Motta ke dalam timnas mereka masih sesuai dengan peraturan resmi FIFA.
Thiago Motta akhirnya melakoni debut bareng timnas Italia dalam laga persahabatan menghadapi Jerman pada 9 Februari 2011.
Sejak saat itu, pria yang kini melatih tim junior Paris Saint-Germain itu telah mencatatkan 30 caps bareng Gli Azzurri, termasuk di kompetisi resmi seperti Piala Eropa (2012, 2016) dan Piala Dunia (2014).
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar