"Setelah bermain di PBL, kondisinya makin parah, ternyata justru ada retakan didalamnya, Jadi saya pun melewatkan Kejurnas India dan All England Open 2019," imbuhnya.
Pada sisi lain, sang pasangan, Shetty, mengungkapkan bahwa kondisi Rankireddy kemungkinan besar baru optimal sekitar pertengahan bulan April 2019.
"Satwik sudah pulih dari cedera, tetapi dia baru bisa bermain optimal kurang lebih sekitar dua minggu lagi," ungkap Shetty.
"Jadi, setelah berkonsultasi dengan tim fisioterapis, kami memutuskan untuk melewatkan turnamen-turnamen tersebut," imbuhnya.
Keputusan mereka untuk mundur pada tiga turnamen tersebut memang menjadi skala prioritas saat ini.
Keduanya tentu tidak ingin memaksakan diri untuk berlaga sementara kondisi stamina semakin menurun pada kompetisi yang justru betul-betul diperhitungkan dalam kualifikasi Olimpiade 2020.
"Kualifikasi Olimpiade dimulai bulan depan dan kami harus ada pada kondisi terbaik kami untuk mengejar impian kami ke Olimpiade Tokyo," ujar Shetty.
"Kami akan memulai musim 2019 ini pada turnamen New Zealand Open Wolrd Tour Super 300," kata dia lagi.
Rankireddy/Shetty menjadi ganda putra yang menjanjikan bagi India.
Mereka telah menyabet medali perak Commonwealth Games 2018, meraih titel kampiun pada Hyderabad Open 2018, serta menjadi finalis Syed Modi International Badminton Championships 2018.
Dua Cara Ini Mampu Loloskan Timnas U-23 Indonesia ke Babak Final Piala Asia U-23 2020 https://t.co/ytf9MpO9v9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 23, 2019
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | times of india |
Komentar