"Menurut saya, terus-menerus terhenti pada babak perempat final lebih menjengkelkan ketimbang kalah pada babak pertama," ucap Kidambi dilansir BolaSPort.com dari Times of India.
"Saya pikir saya sudah konsisten melawan beberapa pemain tapi kemudian ternyata saya belum bisa menang dari pemain lainnya lagi ketika sampai pada babak perempat final dan semifinal," lanjut dia.
"Ini yang selalu saya tampilkan setiap minggu (dalam turnamen)," keluh dia.
Menilik pada tahun-tahun sebelumnya, performa Kidambi memang seakan terlihat kurang impresif semenjak dirinya mengalami cedera.
Pada tahun 2017, ia sempat mengalami cedera pada kakinya, dan semenjak itu pula ia beberapa kali sering dihantui cedera-cedera ringan.
Padahal, tahun 2017 sendiri merupakan tahun paling menggembirakan bagi Kidambi dimana ia berhasil mencapai performa terbaik.
Kala itu, Kidambi mampu mengantongi empat gelar bergengsi diantaranya: Indonesia Open 2017, Australia Open 2017, Denmark Open 2017 dan French Open 2017, dalam satu tahun kalender turnamen BWF.
Bahkan, Denmark Open dan French Open berhasil diraihnya dalam dua pekan berturut-turut.
Bottas Sebut Adanya Poin Waktu Tercepat Bisa Jadi Pembeda Musim Ini https://t.co/eydujyqYh4
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 26, 2019
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Times of India |
Komentar