Apalagi, formasi 4-3-3 andalan Gareth Southgate hanya bisa mengakomodasi satu gelandang bertahan dengan karakteristik seperti Rice dan Dier.
Secara senioritas, Eric Dier memang masih jauh di atas Declan Rice.
Dier merupakan komponen penting bagi timnas Inggris di bawah Southgate.
Pemain berusia 25 tahun ini menjadi kapten pada laga terakhir fase grup Inggris di Piala Dunia 2018 saat Inggris menurunkan tim kedua kontra Belgia.
Dier juga menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan pada babak adu penalti kontra Kolombia di ronde knock out pertama.
Hasil itu sangat masif karena menjadi kali pertama timnas Inggris berjaya di babak adu penalti Piala Dunia dan kemenangan adu penalti pertama sejak Euro 1996.
Akan tetapi, serangkaian cedera yang Dier alami membuat jumlah penampilannya di level klub terbatas.
Musim ini Dier hanya bermain 14 kali sebagai starter di ajang liga bagi Tottenham, sementara Declan Rice sudah meraup 28 kali penampilan.
Eric Dier baru melakoni tiga penampilan bagi Tottenham sejak pergantian tahun.
Posisi Dier di timnas Inggris kian terjepit.
Tidak hanya karena kehadiran Declan Rice dari aspek bertahan tetapi juga menanjaknya permainan Ross Barkley dan juga rekannya di Spurs, Harry Winks, sebagai gelandang yang dapat mengoper bola lebih mumpuni ketimbangnya.
Setidaknya, Rice akan mendatangkan kedalaman di lapangan tengah Inggris jika Southgate akan tetap percaya dengan Dier.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar