KOMPAS - SSB Bina Taruna memang menjadi juara Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2018/2019.
Namun, gelar juara itu dinilai bukan tujuan utama mengikuti kejuaraan kelompok umur tersebut.
Perkembangan pesat para atlet setelah mengarungi 30 laga selama kompetisi adalah berkah utama yang paling disyukuri.
Sebab, pada kejuaraan kelompok umur, tim tidak dituntut menjadi juara, tetapi membina atlet dengan baik sejak usia dini.
”Juara adalah bonus dari pembinaan yang baik. Berkat pembinaan yang baik, mereka berkembang pesat dan bisa membuahkan hasil positif di setiap laga,” ujar Saut L Tobing, Pelatih Bina Taruna, seusai timnya memastikan gelar juara.
Bina Taruna menang atas SSB Villa 2000, 1-0, pada pekan pamungkas di Stadion Ciracas, Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Berkat kemenangan itu, Bina Taruna kokoh di puncak klasemen dengan 57 poin dari 30 laga. Posisinya tak goyah meski SSB Salfas Soccer, tim lain yang masih punya peluang juara, menang 2-0 atas SSB JFA.
Salfas mengakhiri kompetisi dengan 56 poin.
Menurut Saut, hal yang paling berkembang adalah membina kerja sama dengan baik.
Setiap pekan, anak asuhnya terus belajar bahwa kerja sama dan kekompakan tim menjadi komponen sangat penting untuk memenangi setiap laga. Akibatnya, para pemain memiliki mental yang baik sehingga selalu ingin meraih hasil terbaik di setiap pertandingan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Kompas |
Komentar