Baca Juga : Tatap Musim Ketiga Bersama Persib, Ezechiel Ndouassel Ingin Berlipat Ganda
Madura United sendiri akan menyambangi markas Persela Lamongan, Minggu (31/3/2019).
Dejan, mungkin, bukan merupakan orang yang bertipikal pada hal-hal di luar nalar, termasuk kutukan.
Dia dengan tegas menampik bahwa apa yang didapat Madura United di Piala Presiden tidak ada sangkut-pautnya dengan hal-hal yang irasional.
Apalagi, argumennya dikuatkan oleh Persija Jakarta, yang mampu menepis anggapan bahwa juara Piala Presiden tak mungkin bisa menjadi yang terbaik di kompetisi resmi.
Baca Juga : Ketajaman Jadi Alasan Semen Padang Labuhkan Kompatriot Ezechiel Ndouassel
“Jika dikatakan kutukan ini bukan kutukan yang selalu gagal. Tapi, kami akan membuktikan bahwa semua bisa tejadi, lihat Persija bisa menepis mitos itu. Puji Tuhan, kerja keras Madura United bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan mengakhiri rekor buruk ini” tuturnya.
Guna memuluskan langkahnya, mantan pemain Persebaya Surabaya ini juga telah memasukkan agenda latihan adu penalti.
Hal itu membuatnya kian percaya diri menatap laga hidup mati akhir pekan ini.
Catatan buruk lain yang harus dipatahkan tim yang berbasis di Pulau Garam ini adalah selalu kalah bila menyambangi markas Laskar Joko Tingkir sejak musim 2016 hingga 2018.
Tercatat, keduanya telah bertemu tiga kali dan seluruhnya berakhir negatif bagi Madura United.
Baca Juga : Kabar Baik bagi Persib, Lopicic Siap Menjelma Menjadi Pemain Serbabisa
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | maduraunitedfc.com |
Komentar