Rasa cinta kedua kelompok suporter itu ke PSS Sleman sangatlah besar. BCS contohnya, mereka melakukan aksi boikot ketika pertandingan pertama babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2019. Kala itu, PSS Sleman kebagian menjamu tim bertabur bintang, Madura United. BCS mengajukan delapan tuntutan kepada manajemen PSS Sleman untuk mengurusi klub yang sangat mereka cintai itu dengan cara yang profesional.
Manajemen PSS Sleman sempat tak menghiraukan delapan tuntutan dari BCS tersebut. Walhasil, suporter yang bisa menghuni Tribune Selatan Stadion Maguwoharjo itu benar-benar melakukan aksi boikot dan tidak datang memberikan dukungan kepada PSS Sleman. Stadion Maguwoharjo bak stadion mati tanpa dukungan dan nyanyian dari BCS. Rasa sayang BCS kepada PSS Sleman diwujudkan dengan memberikan dukungan dari luar tanpa perlu masuk ke dalam Stadion Maguwoharjo.
BCS tetap bernyanyi selama 90 menit dari luar Stadion Maguwoharjo, meskipun tidak bisa menyaksikan secara langsung Rangga Muslim dkk bertanding melawan Madura United pada 5 Maret 2019. Ketidakhadiran BCS pun membuat para pemain PSS Sleman kurang bersemangat dan akhirnya harus menelan kekalahan 0-2 dari Madura United.
Baca Juga : Persebaya Mungkin Tanpa Djadjang Nurdjaman di Final Piala Presiden 2019
“Meski sedikit tetapi (ketidakhadiran BCS) memang berpengaruh. Terlebih mereka biasanya selalu memberikan semangat, namun kami kembali ke diri kami sendiri. Bagaimanapun kami harus bermain dengan penuh semangat meski dengan kondisi seperti sekarang," kata Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto.
Merasa dirugikan tanpa dukungan dari BCS, manajemen PSS Sleman akhirnya sepakat untuk menuruti delapan tuntutan tersebut. BCS pun memutuskan untuk mencabut kembali aksi boikot dan memberikan dukungan penuh kepada PSS Sleman pada dua pertandingan sisa babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2019, kontra Borneo FC dan Persija Jakarta.
Atmosfer Stadion Maguwoharjo yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta. BCS bersama Slemania terus melantangkan dukungan penuh kepada PSS Sleman ketika berjumpa Borneo FC. Dukungan itu membuat para pemain PSS Sleman kembali bersemangat dan mendapatkan tiga poin setelah menumbangkan Borneo FC dengan skor 2-0 pada 8 Maret 2019.
Rasa takjub terhadap aksi BCS yang tak kenal lelah memberikan dukungan kepada PSS Sleman membuat pelatih Borneo FC, Fabio Lopez, angkat bicara. Pelatih asal Italia itu melihat ada warna yang berbeda dari kehadiran BCS. Fabio Lopez kagum dengan bahasa Italia yang biasa dilantunkan oleh BCS ketika PSS Sleman berlaga. Ia merasakan atmosfer sepak bola Italia di Indonesia. Ia merasa seperti di "rumah".
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar