Utamanya adalah strategi serangan balik, tetapi tetap menguasai bola dengan cerdas ketika sedang ada kesempatan melakukan hal itu.
Dalam pertandingan itu, Barcelona hanya unggul tipis penguasaan bola 54% berbanding 46%.
Tim Hijau-Putih menurunkan formasi rapat di lini tengah dengan maksud mencegah Barca terlalu mendominasi penguasaan bola.
Real Betis bermain dengan 3-5-2 yang berubah menjadi 3-6-1 ketika dalam posisi bertahan.
Para pemain Real Betis sangat disiplin, cepat beramai-ramai naik saat menyerang dan turun ketika bertahan.
Tidak heran ketika menyerang balik maupun bertahan, hampir selalu ada lebih banyak pemain Betis daripada Barcelona di sekitar kotak penalti.
Barcelona jadi kelabakan saat diserang dan mereka juga mengalami kesulitan menembak secara bersih ke gawang Real Betis.
Cara bermain seperti ini jelas menghabiskan banyak energi, tetapi Real Betis mampu melakukannya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar