Kendati demikian, Lee justru semakin bertekad kuat dan masih enggan menggantungkan raketnya.
"Saya sempat menangis ketika diberi tahu saya terkena kanker. Namun, saya masih cinta bulu tangkis, itulah mengapa saya belum siap menggantungkan raket saya," ucap Lee yang dilansir BolaSport.com dari laman BWF.
"Saya masih menunggu 'lampu hijau' dari dokter. Saya masih ingin pergi ke Tokyo (untuk Olimpiade)," kata dia.
"Berusaha lolos kualifikasi pada Olimpiade kelima saya tidak akan jadi masalah," tutur Lee lagi.
Tekad kuat Lee Chong Wei untuk mengejar medali emas Olimpiade pertamanya bisa saja berakhir manis.
Apalagi, dalam sejarah Olimpiade, ada satu peristiwa dengan alur cerita mirip perjalanan karier Lee.
Sejarah itu dialami oleh pegulat asal Hungaria, Imre Polyak.
Polyak mengikuti tiga Olimpiade (1952, 1956, 1960) dan selalu meraih medali perak.
Akan tetapi, pada Olimpiade keempatnya (1964) yang kebetulan juga diselenggarakan di Tokyo, Polyak akhirnya berhasil meraih medali emas.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar