BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, belum berhasil membawa pulang gelar setelah mengikuti Malaysia Open 2019 dan Singapore Open 2019.
Pada Malaysia Open (Super 750), Marcus/Kevin terhenti pada babak perempat final setelah kalah dari rekan senegara, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Marcus/Kevin selanjutnya dihentikan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) pada semifinal Singapore Open (Super 500).
Sebelumnya, Marcus/Kevin tersingkir pada babak pertama All England Open 2019 setelah merebut dua gelar pada Malaysia Masters dan Indonesia Masters 2019.
Baca Juga : VIDEO - Sundulan Geledek Cristiano Ronaldo Bikin Kiper Ajax Jadi Patung
Baca Juga : VIDEO - Blunder De Gea Gagal Tangkap Sepakan Jarak Jauh Kaki Kanan Messi
"Bisa dibilang hasil pada Malaysia Open dan Singapore Open tidak baik, tidak bagus meskipun di satu sisi ada satu kemajuan buat pecah telur untuk Fajar/Rian pada babak delapan besar dengan mengalahkan Marcus/Kevin," kata pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, ditemui BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
"Marcus/Kevin memang ada sedikit penurunan. Saya belum bicara secara individu kepada mereka apakah jenuh atau tantangannya sudah tidak ada, seperti apa. Tetapi, saya berpikir positif kemarin karena ini menjelang Olimpiade," ujar Herry IP.
Menurut Herry, kekalahan tersebut bisa menjadi bahan untuk mawas diri menjelang perhitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga : Susy Susanti Pastikan Pebulu Tangkis Indonesia Tetap Latihan pada Pemilu 2019
"Kemarin di Malaysia saya sudah bicara, kalau menang terus sejarah membuktikan pada Olimpiade masih tanda tanya," aku Herry.
Herry menjelaskan bahwa kondisi tersebut sudah banyak dialami para pemain Indonesia yang prestasinya cemerlang sebelum Olimpiade.
"Sudah banyak kejadian seperti itu. Tetapi, idealnya menang di Olimpiade juga karena gelar yang belum Marcus/Kevin dapat adalah kejuaraan dunia dan Olimpiade. Target mereka di dua turnamen itu," ucap Herry.
"Saya lihat netizen kalau kalah itu seperti tidak terima karena mereka sudah terbius dengan kemenangan (Marcus/Kevin) sehingga kalah itu tidak boleh.Tidak begitu juga sebenarnya. Marcus/Kevin haru fokus dan punya pressure untuk menang. Kekalahan Marcus/Kevin di satu sisi ada hal positifnya. Kalau menang terus khawatir di Olimpiadenya."
Namun, Herry IP juga tidak ingin Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terus menelan kekalahan pada turnamen yang mereka ikuti.
Baca Juga : Malaysia Tak Ingin Bergantung dengan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada Piala Sudirman 2019?
"Kalah terus juga tidak bagus. Kami harus mengatur kapan mereka harus juara karena level mereka sudah cukup tinggi. Musuh juga sudah mempelajari permainan mereka. Disamping itu kemarin Jepang lagi bagus performanya," tutur Herry.
"Meski tidak terlalu mengkhawatirkan, kami tetap lakukan evaluasi kesalahan dan kekalahannya dimana. Bagian Litbang sudah saya minta untuk merekam dan meneliti lose pointnya pemain. Hal itu yang kami pelajari menjelang kejuaraan," ucap Herry.
Marcus/Kevin punya waktu sekitar sepekan untuk memperbaiki performa mereka menjelang tampil pada Kejuaraan Asia yang digelar di Wuhan, China, 23-28 April mendatang.
"Minggu kami sudah berangkat ke China. Jadi, saya rasa tidak keburu untuk menggali hasil pertandingan sebelumnya. Yang pasti, sekarang kami membalikkan kondisi fisiknya saja,"ucap Herry.
Indonesia mengirim kekuatan penuh pada Kejuaraan Asia dengan masing-masing empat wakil pada setiap sektor.
Tahun lalu, Indonesia gagal membawa pulang gelar. Namun, hanya satu wakil yang menyelesaikan kiprah sebagai runner-up yakni pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sementara itu, Jepang membawa pulang tiga gelar, diikuti China dengan dua titel.
Baca Juga : Hasil Liga Champions - Gol Cristiano Ronaldo Sia-sia, Juventus Disingkirkan Ajax Amsterdam
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar