"Fajar/Rian sudah pengin menang dari dulu, tetapi mengatur di lapangannya masih terlalu buru-buru, apalagi mau masuk gim terakhir. Itulah ciri pemain muda, saat gim ketiga terlihat buru-burunya. Mereka masih membutuhkan kekuatan mental untuk jadi juara, berbeda dengan pemain senior yang sudah sering juara, bisa bermain tenang."
"Saya berharap kalau Fajar/Rian lolos Olimpiade, mereka bisa matang pada Olimpiade sesuai usia dan grafik mereka. eyakinan dan pedenya meningkat. Mau lawan siapa saja tidak ada rasa terlalu khawatir," kata Herry.
Baca Juga : Malaysia Tak Ingin Bergantung dengan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada Piala Sudirman 2019?
Fajar/Rian sempat mengalami penurunan poin setelah tidak tampil pada dua turnamen Eropa seusai Asian Games 2018.
Fajar/Rian selanjutnya akan tampil pada Kejuaraan Asia 2019 di Wuhan, China, 23-28 April.
"Setelah itu, kami akan memilih turnamen yang diikuti demi lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Turnamen yang wajib diikuti ada 12, sisanya kami pilih karena kalau tidak kami akan dikenai denda. Turnamen yang wajib diikuti itu lyang masuk level Super 1000, 750, dan 500," ucap Herry.
Selain Fajar/Rian, ganda putra Indonesia yang turun pada Kejuaraan Asia ialah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar