"Kalau pemain itu fokus dan konsennya sudah habis, ya nggak bisa main. Kelihatan banget, nggak bisa baca bola. Iya seperti Fajar/Rian di Tong Yun Kai Cup (Kejuaraan Beregu Campuran Asia) waktu main sekali saya sudah bilang. Mereka sudah nggak bisa tahan, sambungan dan buangan bolanya nggak tahu ke mana, ibaratnya sudah low bat, harus di-charge dulu."
Menurut Herry, konsentrasi tersebut yang memengaruhi performa pemain.
"Kalau fisik mungkin masih bisa ditahan. Pusatnya di fokus, fokusnya habis, semuanya hilang, mati lampu. Selesai, nggak bisa ngapa-ngapain," ujar Herry.
Herry selanjutnya akan mengatur proses pengiriman para atlet elite seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga : Fajar/Rian Diharapkan Semakin Matang Saat Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020
Adapun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah berstatus pemain luar pelatnas sehingga mereka punya keleluasaan dalam memilih turnamen yang diikuti berkaitan dengan sponsor pendukung
"Turnamen yang wajib diikuti itu dalam setahun ada 12 turnamen, sisanya kami pilih lagi. Pemain kalau menang-menang terus, nanti lengah. Ya tapi jangan terlalu sering kalah, kalau 4-5 kali kalah ya lampu merah dong. Jangan hanya lihat hasil, lihat persiapannya, kalau tidak cukup, tidak bisa menuntut prestasi tinggi," ujar Herry.
Para pebulu tangkis Indonesia akan kembali mengikuti turnamen pada Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan, China, 23-28 April mendatang.
View this post on InstagramTegar menerima hasil.... . #guardiola #manchestercity #tottenham #championsleague #ligachampions
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar