Herry selanjutnya akan lebih selektif dalam mengatur turnamen yang diikuti para pemain level top yaitu minimal mengikuti 12 turnamen dalam setahun.
"Sisanya kami pilih lagi. Kami harus bisa mengatur juaranya di mana. Level mereka cukup tinggi, lawan sudah mempelajari. Di samping itu, Kamura/Sonoda harus kami akui, penampilannya sedang bagus. Jadi prinsipnya, saya tidak khawatir sekali, tetapi tetap harus dievaluasi, di mana kekurangannya," tutur Herry.
Baca Juga : Lawan Ahsan/Hendra pada Final All England Diminta Buktikan Kualitas pada Kejuaraan Asia 2019
Ketika Marcus/Kevin dikalahkan sama teman sendiri, Herry mengatakan bahwa Fajar/Rian sedang menunjukkan grafik penampilan yang menanjak.
"Saya tidak mau hanya punya satu pasangan andalan, tiga-empat lebih bagus. Contohnya pada Piala Sudirman, saya membawa tiga pasangan, saya tinggal melihat lawan, lawan yang mikir karena saya punya pilihan. Sebagai pelatih yang punya banyak pemain, akan jadi lebih mudah mengaturnya," kata Herry.
Menurut Herry, pihaknya akan meminta pihak penelitian dan pengembangan (litbang) PBSI untuk meneliti poin kekalahan pemain sebagai bahan evaluasi.
"Evaluasi ini bukan untuk BAC (Badminton Asia Championships/Kejuaraan Asia 2019). Saya rasa tidak sempat karena Sabtu sudah berangkat ke BAC. Sekarang kami lebih fokus mengembalikan kondisi fisik saja," ucap Herry.
Herry IP tidak membebani target terlalu tinggi kepada anak asuhnya tersebut pada Kejuaraan Asia 2019 yang digelar 23-28 April mendatang.
Indonesia tercatat mengirim empat pasang pemain ke Wuhan, China.
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
View this post on InstagramTegar menerima hasil.... . #guardiola #manchestercity #tottenham #championsleague #ligachampions
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar