BOLASPORT.COM - Rionny Mainaky menyempatkan waktu melatih sang putri, Lyanny Alessandra Mainaky di sela tugasnya sebagai pelatih kepala timnas tunggal putri Indonesia.
Lyanny Alessandra Mainaky merupakan pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang berstatus sebagai pemain profesional atau tidak bernaung di bawah pelatnas, Cipayung, Jakarta.
Rionny Mainaky resmi menjadi pelatih tunggal putri nasional Indonesia sejak awal April 2009 setelah menghabiskan waktu sekitar sembilan tahun sebagai pelatih di Jepang, baik di timnas maupun klub.
"Saya melatih Lyanny ketika malam. Saya memberi program untuk malam saja, kasihan juga sebenarnya. Selebihnya, istri saya yang memberi sparring berdua saja dengan Lyanny," kata Rionny ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Sekarang dia (Lyanny) baru berada di peringkat ke-44 dunia. Performanha masih naik-turun karena belum stabil. Makannya masih sendiri, latihan sendiri, terkadang latihan malam hari. Jadi, belum terprogram," aku Rionny.
Menurut Rionny, Lyanny sering menambah porsi latihan sendiri karena kerap merasa tidak puas dengan program latihan yang dia dapat.
Baca Juga : Lee Chong Wei Tidak Mudah Dapat Tempat pada Piala Sudirman 2019
"Terkadang dia joging malam-malam. Saat Kejuaraan Dunia 2018, dia sempat dilatih Marleve (Mainaky, saudara kandung Rionny). Tetapi, dia kalah pada babak kedua dari pemain China," ucap Rionny.
"Sebenarnya saya ingin melatih dia agar bisa fokus. Berdasarkan ranking nasional, dia berada di urutan keempat setelah Gregoria, Fitriani, dan Ruselli, Saya bilang, kamu latihan semaksimal mungkin dan menjalani program. Meski capek saya buka waktu untuk melatih dia pada sabtu, minggu atau malam hari."
Rionny ingin Lyanny bisa fokus agar mampu meningkatkan prestasi dan unjuk gigi demi bisa bergabung di pelatnas.
"Dia itu seperti Fitriani, ulet dan semangat. Dia tidak mau kalah dan habis-habisan saat bertanding. Namun, saya khawatir saat tidak bisa memantau Lyanny sakit karena latihannya tidak terprogram," tutur pria berusia 51 tahun tersebut.
Baca Juga : Meski Tampil Moncer, Ratchanok Intanon Masih Khawatirkan Sesuatu
"Lyanny menjalani latihan fisik sendiri, Saya cerita kepada Lyanny bahwa saya saat menjadi pemain bisa lari dua jam dan dia mengikuti saran saya," aku Rionny.
Rionny mengakui bahwa konsentrasinya tidak terganggu meskipun dia menjalani tugas sebagai pelatih di pelatnas, Cipayung, Jakarta karena dia memiliki tujuan yang sama untuk menaikkan performa tunggal putri Indonesia.
"Kalau ada waktu, saya maksimalkan. Dia mau menjadi juara sehingga latihannya sangat berat. Tetapi, tergantung Lyanny apakah dia mau untuk mencapainya karena selama ini dia terkendala dengan jam istirahat dan latihan yang belum rapi," kata Rionny Mainaky.
"Dia sekarang sudah bisa melawan dan mengatur performa di lapangan saat pertandingan. Dia sudah bisa melayani lawan dan menyerang. Dulu saat diseranglawan, dia belum bisa menanganinya," ucap Rionny.
Rionny selanjutnya akan meninggalkan sejenak aktivitasnya melatih Lyanny Alessandra Mainaky
Rionny dijadwalkan mendampingi timnas tunggal putri Indonesia pada Kejuaraan Asia yang berlangsung di Wuhan, China, 23-28 April.
View this post on InstagramAjax mengukir sejarah baru di sepanjang perjalanan klub. . #ajax #ajaxamsterdam
Editor | : | Delia Mustikasari |
Komentar