BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra legendaris asal China, Lin Dan, mengakui bahwa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi pekerjaan rumah tersulit yang pernah dia lakoni.
Lin Dan saat ini tercatat sudah mengoleksi dua keping medali emas Olimpiade.
Dia meraih keping-keping medali tertinggi itu pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Adapun pada Olimpiade Rio 2016, Lin gagal membawa pulang keping medali.
Lin menyerah di tangan Viktor Axelsen (Denmark) pada laga perebutan medali perunggu.
Sebelumnya, lajunya menuju babak final dihentikan sang rival abadi sekaligus sahabatnya, Lee Chong Wei.
Kini, menjelang akhir perjalanan karier bulu tangkisnya, Lin berharap bisa kembali tampil pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Namun, Lin menyadari bahwa misinya itu tidak akan berjalan semudah tiga penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya.
Apalagi, sekarang Lin berada di peringkat ke-13 dunia.
Dia jauh tertinggal dari dua rekan senegaranya yakni Shi Yuqi dan Chen Long yang masing-masing berada di peringkat kedua dan keempat dunia.
Baca Juga : Red Bull Tidak Punya Target Jumlah Kemenangan di Musim Balap 2019
Situasi Lin untuk menembus Olimpiade Tokyo 2020 kian sulit karena berdasarkan regulasi BWF, setiap negara hanya boleh mengirim maksimal dua wakil pada setiap nomor pertandingan.
Artinya, Lin harus melewati peringkat dunia minimal satu kompatriotnya tadi demi mendapat kepercayaan dari Asosiasi Bulu Tangkis China.
"Olimpiade Tokyo jelas menjadi yang paling sulit, tetapi juga akan menjadi hal yang paling menarik bagi saya," ucap Lin Dan, dilansir BolaSport.com dari Badminton Planet.
"Saya menghadapi tantangan besar dan banyak hambatan, tetapi saya akan berusaha yang terbaik untuk mengatasi semua masalah saya itu," kata Lin lagi.
Lebih lanjut, Lin mengatakan bahwa dia sudah berada dalam jalur yang benar untuk mencapai Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, pasca-tersingkir pada babak-babak awal turnamen sejak pertengahan tahun lalu, Lin akhirnya kembali menemukan cara untuk meraih gelar juara.
Baca Juga : Meski Dirundung Masalah, Lee Zii Jia Tetap Jadi Tumpuan Utama Malaysia
Titel kampiun terkini yang dikoleksi Lin Dan ialah Malaysia Open 2019.
"Menjuarai Malaysia Open menjadi bukti bahwa jika saya meneruskan kerja keras, saya masih akan bisa meraih hasil bagus," kata dia.
BWF menetapkan masa perhitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada 29 April mendatang.
Adapun, turnamen yang menjadi turnamen perdana penghitungan poin kualifikasi Olimpiade tahun depan ialah New Zealand Open 2019.
Tahun lalu, Lin Dan tampil sebagai kampiun seusai menundukkan wakil Indonesia, Jonatan Christie, dengan skor 21-14, 21-19.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Planet |
Komentar